IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Penipuan berkedok tour leader yang menimpa sejumlah jamaah umrah maupun turis umum dan turis Muslim mengundang keprihatinan para tour leader (TL) profesional. Salah satunya Gunawan Surbakti.
Tour leader yang berpengalaman lebih 20 tahun itu mengingatkan masyarakat agar berhati-hati ketika mendapatkan tawaran umrah atau perjalanan wisata dengan iming-iming harga miring. “Penipuan berkedok tour leader kini makin canggih. Karena itu, masyarakat yang ingin melakukan ibadah umrah maupun perjalanan wisata harus menjadi smart traveller (jamaah atau peserta perjalanan wisata yang cerdas),” kata Gunawan Surbakti melalui rilis yang diterima ihram.co.id, Senin (16/7).
Ia menambahkan, masyarakat hendaknya berhati-hati saat mendaftar melalui Facebook, Instagram, Twitter dan lain-lain. “Hal itu penting agar tidak ada pihak yang dirugikan oleh oknum yang mengaku tour leader, padahal ia hanya perantara/penghubung pembuat visa, tiket, hotel, transportasi, makan dan atau obyek wisata. Jangan terpancing harga murah, nanti akan menyesatkan,” kata Gunawan yang juga pengurus Asosiasi Tour Leader Muslim Indonesia (ATLMI).
Diakui oleh Gunawan, Indonesia ini memang berbeda dan menarik dengan pangsa pasar Muslim terbesar di dunia. “Di tengah pasar yang menggiurkan itu, ada saja oknum travel dan oknum tour leader yang mencoba mengambil keuntungan dengan cara tidak jujur. Mereka menawarkan paket umrah atau perjalanan wisata murah, bahkan sangat murah, padahal itu hanya kedok penipuan,” paparnya.
Ia menghimbau kepada masyarakat yang ingin melaksanakan umrah maupun perjalanan wisata agar memilih travel agent yang berizin dan bekerja sama dengan tour leader yang berpengalaman dan profesional. “Keuntungannya bagi masyarakat adalah travel agent, tour leader dan asosiasi-asosiasi tour leeader tersebut terjamin dan terpercaya,” papar anggota Indonesia Tour Leader Association (ITLA).
Gunawan menegaskan, pergi dan mendaftar umrah maupun perjalanan wisata melalui travel berizin pasti baik. “Ada harga, ada rupa. Kalau harga paket umrah atau perjalanan wisata itu pantas, maka servisnya pun sepadan. Namun kalau harganya murah apalagi sangat murah, yang didapat pun kualitas bawah. Bahkan, yang lebih parah adalah gagal berangkat atau ditelantarkan di tengah perjalanan,” tegas Gunawan yang juga aktif sebagai dosen mata kuliah pariwisata.