Rabu 18 Jul 2018 14:08 WIB

Dirjen PHU Nilai Jamaah Haji Lansia tak Bisa Dilokalisasi

Kalau jamaah haji lansia dilokalisasi, siapa bertanggung jawab ketika terpisah.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Andi Nur Aminah
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU)-Nizar Ali
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU)-Nizar Ali

IHRAM.CO.ID, TANGERANG -- Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Nizar Ali mengatakan, jamaah haji lanjut usia (lansia) tidak bisa ditempatkan di pemondokan dekat Masjidil Haram. Sebab, dia menilai, secara manajemen hal itu tidak bisa diterapkan.

"Secara manajemen tidak bisa karena kontrak rumah sudah clear, sektor, hotel, kloternya, di situ enggak bisa kalau dipisah, tidak bisa dilokalisasi," kata Nizar kepada Republika.co.id saat pelepasan calon jamaah haji asal Jawa Barat di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Selasa (17/7) malam.

Ia menerangkan, kalau jamaah haji lansia dilokalisasi, nanti siapa yang bertanggung jawab ketika jamaah haji lansia terpisah dengan kloter. Sekarang ini, jamaah haji lansia dalam pengawasan petugas haji yang menyertai jamaah. Juga, ada petugas haji nonkloter yang selalu membantu tim petugas haji yang menyertai jamaah.

Baca: Indonesia Nomor Dua Percepatan Imigrasi Haji

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Iskan Qolba Lubis menilai, perlu ada kebijakan supaya ada kloter khusus bagi jamaah haji lanjut usia (lansia). Diusulkan juga jamaah haji lansia ditempatkan di pemondokan yang dekat masjid.

Nizar juga berpandangan, tahun depan juga tidak bisa jamaah haji lansia dilokalisasi untuk ditempatkan di pemondokan yang dekat Masjidil Haram. Sebab, satu kelompok jamaah haji merupakan satu tim. "Ya tidak bisa, jelas tidak bisa karena tidak mungkin, kita kerjanya tim satu kelompok, kalau pindah, pindah semua, tidak bisa orang per orang," ujarnya.

Terkait layanan khusus jamaah haji lansia, Nizar menyampaikan, dalam konteks kesehatan, jamaah haji lansia tetap dikawal. Sekarang ada tim petugas pertolongan pertama jamaah haji. Ada sarana dan prasarana, seperti kursi roda dan tandu. Juga, ada layanan safari wukuf dan badal haji. "Tahun kemarin belum siap kursi roda, (sekarang) kita siapkan kursi roda, siapkan tandu, supaya bisa membantu mereka," ujarnya.

Ia menyampaikan, untuk melayani jamaah haji lansia, dari awal sudah diupayakan dan dilakukan berbagai macam antisipasi. Dibentuk petugas khusus pertolongan pertama jamaah haji yang ditempatkan di sektor khusus dekat Masjidil Haram. Selain itu, juga ada petugas pertolongan pertama jamaah haji yang menyisir tempat-tempat dari terowongan ke tempat Jamarat. Tujuannya untuk membantu jamaah yang mengalami gangguan kesehatan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement