Jumat 20 Jul 2018 12:54 WIB

Petugas Gencarkan Operasi Sandal ke Jamaah

Sejumlah jamaah sempat dirawat di KKHI karena kakinya melepuh.

Tempat penitipan sandal dan sepatu di pintu masuk jamaah perempuan Pintu 25 di Masjid Nabawi, Arab Saudi.
Foto: Republika/Ani Nursalikah
Tempat penitipan sandal dan sepatu di pintu masuk jamaah perempuan Pintu 25 di Masjid Nabawi, Arab Saudi.

IHRAM.CO.ID,Oleh: Fitriyan Zamzami, Wartawan Republika dari Madinah, Arab Saudi

MADINAH -- Pada hari-hari awal kedatangan jamaah Indonesia di Madinah, jamaah yang berkeliaran tanpa mengenakan sandal masih jamak. Hal ini membahayakan jamaah karena suhu di Madinah yang mencapai 40 derajat celcius bisa membuat kaki melepuh.

Terkait hal tersebut, Tim Kesehatan Panitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPHI) Arab Saudi dan Tim Pelayanan Umum Daker Madinah PPHI Arab Saudi melancarkan operasi pembagian sandal.

Pada hari kedua kedatangan jamaah haji Indonesia di Madinah, tim kesehatan menemukan 18 jamaah tak menggunakan sandal di sekitar Masjid Nabawi. Beberapa di antaranya berakibat gangguan kesehatan serius bagi jamaah.

Salah satunya harus menjalani pembedahan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah akibat kedua telapak kaki melepuh dan menghitam. Jamaah pria asal Embarkasi Lombok tersebut mengaku kehilangan sandal yang dititipkan ke rekannya saat memasuki area shalat Masjid Nabawi pada Rabu (18/7).

Tim kesehatan kemudian menemukannya berjalan tak mengenakan sandal menuju pemondokan. Melihat kondisi telapak kaki yang telah terbakar, tim kemudian melarikannya ke KKHI Madinah. Suhu di Madinah saat itu mencapai 40 derajat Celcius.

Saat dijenguk Republika.co.id di KKHI Madinah, jamaah bersangkutan sudah diperban tebal kedua kakinya. “Insya Allah bisa melanjutkan ibadah meski tidak nyaman," kata Direktur IGD Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), Muhammad Yanuar di Madinah, Jumat (20/7).

Sedikitnya dua jamaah lainnya sempat dirawat di KKHI karena kakinya melepuh. Ia mengatakan, ada beberapa hal yang memicu jamaah tak bersandal di Tanah Suci, di antaranya kebiasaan tak bersandal di kampung halaman, dan kehilangan sandal saat melakukan shalat di Masjid Nabawi.

Hal tersebut sangat berbahaya di tengah teriknya matahari Madinah. Bagi jamaah yang menderita diabetes, mereka bisa tak sadar kakinya telah melepuh saat berjalan-jalan tanpa sandal di Tanah Suci. Ia menyarankan, jamaah selalu membawa tas atau kantong plastik guna menyimpan sandal.

Kordinator Tim Promotif/Preventif (TPP) Kesehatan PPHI Arab Saudi di Madinah, Dian Shinta, mengatakan tim telah menyiapkan sandal cadangan bagi jamaah untuk menangani hal tersebut. Kementerian Kesehatan menyediakan 20.400 pasang sandal cadangan untuk dibagikan ke jamaah pada musim haji kali ini. Sebanyak 56 pasang beserta tasnya diangkut ke Sektor Khusus Daker Madinah dekat Gerbang 21 Masjid Nabawi per gelombang.

Jumlah itu akan disiapkan di kantor sektor dan pintu-pintu pemondokan. Para petugas kesehatan dan pelayanan umum PPHI Arab Saudi berjaga-jaga di dua pintu tersebut guna menyisir jamaah tak bersandal. Laporan dari lapangan, hingga Kamis (29/7) waktu setempat, 51 pasang sandal telah dibagikan ke jamaah yang kehilangan.

Dian mengklaim, upaya tersebut bersama penyuluhan yang terus dilakukan tim kesehatan berhasil mengurangi secara drastis insiden melepuhnya kaki jamaah akibat tak memakai sandal. “Laporan kemarin alhamdulillah berkurang banyak. Semoga sandal-sandal dan gencarnya edukasi kita bermanfaat untuk jamaah,” kata Dian di Madinah, Jumat (20/9).

Baca juga: Tabir Surya 40 Persen Kurangi Risiko Terkena Kanker Kulit

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement