IHRAM.CO.ID, Oleh: Fitriyan Zamzami dari Madinah, Arab Saudi
MADINAH -- Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah telah merawat 124 pasien sejak dibuka 17 Juli lalu hingga Selasa (24/7). Di antara jamaah tersebut, sebanyak lima diantaranya mengalami demensia.
Sementara ini, menurut keterangan resmi KKHI, ada 41 jamaah yang masih dirawat inap. Lima jamaah yang mengalami demensia tersebut saat ini masih dirawat di KKHI. Selain itu, tujuh pasien dirujuk ke RS King Fahd dan selebihnya dikembalikan ke pemondokan.
Penyakit-penyakit lain yang diderita pasien adalah dehidrasi, sakit jantung, hemoroid, diabetes melitus, hipertensi, infeksi bakterial, asma, penyakit paru obstruktif dan dyspepsia syndrome (maag).
Kepala Pusat Kesehatan Haji Eka Jusuf Singka mengatakan pasien yang dirawat rata-rata berusia di atas 60 tahun dengan jenis kelamin terbanyak laki-laki. Selama dirawat di KKHI Madinah, jamaah tidak didampingi keluarga.
Bagi jamaah haji yang dirawat diberikan makan tiga kali sehari dan dua kali snack plus buah-buahan sebagai upaya perbaikan gizi. Jamaah sama sekali tidak dipungut biaya perawatan.
Kepada keluarga pasien, Eka meminta bersabar dan mendoakan kesembuhan keluarganya yang sedang dirawat. "Keluarga pasien tidak perlu khawatir karena KKHI Madinah akan memberikan pelayanan yang terbaik untuk jamaah haji indonesia," kata Eka.
Kepala Seksi Linjam Daker Madinah PPIH Arab Saudi, Maskat Ali Jasmun mengiyakan sejauh ini banyak jamaah mengalami disorientasi. “Ada yang jalan (dari Masjid Nabawi) sampai Masjid Quba dan harus kita jemput,” kata Maskat di Madinah.
Direktur KKHI Madinah Muhammad Yanuar, mengatakan, gangguan psikiatri memang jadi salah satu risiko jamaah haji. Salah satu sebabnya adalah cuaca panas yang menyebabkan dehidrasi.
Sebab itu, ia mengimbau jamaah mewaspadai hal tersebut. Menurutnya, orang Indonesia biasanya takut banyak minum karena takut buang air kecil. Selain banyak minum, jamaah juga jangan berdiri di bawah cuaca panas tanpa alat pelindung diri seperti payung, masker, dan kacamata hitam.