IHRAM.CO.ID, BAUBAU -- Seorang warga Kelurahan Bataraguru, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, Wa Iha (75 tahun), yang berprofesi sebagai penjual sayur menunaikan ibadah haji 2018. Wa Iha yang ditemui saat pelapasan calon jamaah haji oleh Penjabat Wali Kota Baubau, Hado Hasina, Senin (30/7), mengatakan, usaha menjual sayur yang dilakoninya selama kurang lebih 20 tahun membuatnya tak menyangka hingga bisa menunaikan rukun islam kelima itu.
Dari berjualan sayur dan ikan asin, ia menyisihkan pendapatan yang diperolehnya setiap hari sebesar Rp 20 ribu. Pada 2010 dirinya mulai menyetor biaya naik haji di bank sebesar Rp 25,5 juta.
"Saya jualan mulai pukul 08.00 hingga 18.00. Dan saya jalan kaki karena kebetulan rumah saya dekat dengan Pasar Karya Nugraha," ujar wanita paruh baya ini dalam bahasa daerah.
Wanita asal Kabupaten Buton Tengah ini berada di Kota Baubau sejak 30 tahun silam. Ia ditinggal wafat suaminya, La Mbale sekitar 20 tahun lalu, sehingga untuk menghidupi keempat anaknya terpaksa harus bekerja sendiri.
Kini keempat anaknya itu masing-masing sudah berkeluarga. Anak sulung berprofesi sebagai guru di salah satu SMA di Baubau. Kemudian anak keduanya hanya mengurus rumah tangga. Sedangkan anak bungsunya bekerja sebagai staf pada salah satu perguruan tinggi di Baubau.
"Semua biaya haji saya biayai sendiri. Ini juga berkat doa seluruh keluarga dan anak-anak," ujarnya.
Penjabat Wali Kota Baubau, Hado Hasina mengatakan, jumlah calhaj Baubau yang akan berangkat tahun ini mengalami peningkatan sekitar 10 persen dari tahun sebelumnya. Hal itu menandakan daerah dan masyarakat Baubau memiliki kemajuan ekonomi dan kesadaran cukup.
"Jamaah haji kita ini cukup banyak dan bukan hanya orang kaya. Tadi ada tukang sayur dan tukang ojek menunaikan ibadah haji," ujarnya.
Oleh karena itu, menurutnya, jika ke depan ekonomi daerah bisa lebih diperbaiki, maka nantinya calon jamaah haji yang akan mengisi kuota adalah para pedagang atau dari sektor wiraswasta kecil lainnya. Kepala Kantor Kementrian Agama Baubau, Rahman Ngkaali mengatakan, dari 177 jamaah calon haji asal Baubau terdapat seorang ibu yang berprofesi sebagai tukang sayur dan tukang ojek.
Calon jamaah haji Baubau yang berada pada kelompok terbang (kloter) 22 bersama dengan jamaah asal Kabupaten Buton, Buton Utara, Muna, Konawe, Konsel, dan Kota Kendari berjumlah 455 orang.
"Insya Allah berangkat 2 Agustus 2018 dan kemudian transit di Pondok Madina satu malam. Selanjutnya, 3 Agustus 2018 pukul 21.00 Wita mereka masuk ke asrama haji, kemudian 4 Agustus 2018 pukul 22.45 Wita mereka menuju ke Jeddah," ujarnya.