Selasa 31 Jul 2018 11:14 WIB

Ini Arahan Petugas Seksus untuk Jamaah Haji Tersesat

Ada bus shalawat yang beroperasi 24 jam mengantarkan jamaah dari dan ke penginapan.

Jamaah haji Indonesia menunggu bus shalawat ke Masjid Al Haram untuk melaksanakan shalat ashar di Sektor 7, Makkah, Arab Saudi.
Foto: Republika/Ani Nursalikah
Jamaah haji Indonesia menunggu bus shalawat ke Masjid Al Haram untuk melaksanakan shalat ashar di Sektor 7, Makkah, Arab Saudi.

IHRAM.CO.ID, Oleh: Erdy Nasrul dari Makkah, Arab Saudi

MAKKAH -- Jamaah tersesat selalu ada, baik di Makkah maupun Madinah. Maklum saja, banyak jamaah haji Indonesia baru pertama kali menginjakkan kakinya di Arab Saudi sehingga mereka belum mengenal keduanya.

Masjid Suci, baik Nabawi maupun al-Haram adalah destinasi utama jamaah. Di Nabawi, jamaah melaksanakan ibadah sunah arba’in: shalat jamaah 40 kali, ziarah makam Rasulullah, dan ibadah di raudhah. Sedangkan yang kedua adalah tempat untuk melaksanakan umrah.

Masjid al-Haram memiliki empat pintu utama yang diambil dari nama penguasa Arab Saudi sebelumnya. Pintu tersebut adalah King Fahd, King Abdul Aziz, Fateh, dan King Abdullah. Area tawaf dan bagian dalam Masjid Suci dilengkapi dengan papan penunjuk arah menuju pintu-pintu tersebut.

Petugas Sektor Khusus dalam menjalankan tugasnya pasti berjalan melewati pintu-pintu tersebut. Mereka juga bersiaga di area tawaf dan tempat sa’i (mas’a).

“Jamaah biasanya berkumpul di bukit Marwah. Di sana mereka menghadapi berbagai permasalahan, seperti tersesat, terpisah dari rombongan, kelelahan, dan sakit,” ujar Kepala Sektor Khusus (Seksus) Slamet Budiono, beberapa waktu lalu.

Dari Marwah, petugas akan mengarahkan ke beberapa terminal bus shalawat yang mengantarkan jamaah menuju penginapannya. Pertama, adalah Terminal Syib Amir. Bus shalawat di sana mengantarkan jamaah menuju sektor satu, dua, tiga, empat, plus Jarwal dan Biban.

Jamaah yang menginap di wilayah Jarwal biasanya cukup berjalan kaki dari al-Haram menuju penginapan. Jamaah biasanya ditempatkan di Hotel al-Kiswah dan at-Taiser. Jarak berjalan kaki sekitar satu kilometer.

“Dari al-Haram itu hotelnya terlihat,” kata Slamet.

Selain itu, jamaah yang sudah tahalul dan tersesat biasanya diarahkan ke Terminal Bab Ali. Bus shalawat di sini mengantarkan jamaah menuju sektor lima, enam, dan tujuh.

Lainnya adalah Terminal Ajyad yang mengantarkan jamaah menuju sektor delapan, sembilan, dan 10. Bus shalawat beroperasi 24 jam. Jamaah memanfaatkan fasilitas tersebut untuk mengantarkan mereka dari penginapan menuju al-Haram, dan sebaliknya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement