Ahad 05 Aug 2018 13:15 WIB

Kenakan Pakaian Ihram dari Tanah Air, Jangan di Jeddah

Memasang ihram di bandara Jeddah akan memperlambat pergerakan jamaah ke Makkah.

Rep: Fitriyan Zamzami/ Red: Reiny Dwinanda
Petugas membantu jamaah haji Indonesia mengenakan pakaian ihram di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Senin (30/7).
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Petugas membantu jamaah haji Indonesia mengenakan pakaian ihram di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Senin (30/7).

IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Waktu ketibaan kloter jamaah haji Indonesia di Bandara King Abdulaziz, Jeddah kian mepet satu sama lain. Penggunaan pakaian ihram dari Tanah Air pun kembali digencarkan agar masing-masing kloter tak saling mengganggu keberangkatan satu sama lain dari Jeddah ke Makkah.

"Dengan semakin dekatnya puncak kedatangan jamaah haji di Bandara Jeddah, tidak ada pilihan lain bagi jmaah Indonesia harus sudah menggunakan ihram semenjak dari Tanah Air,” kata Kepala Daker Bandara PPIH Arab Saudi Arsyad Hidayat di Bandara Jeddah, Ahad (5/8).

Kementerian haji Arab Saudi telah beberapa kali mengingatkan Daker Bandara karena waktu transit jamaah Indonesia di plaza Bandara King Abdulaziz Jeddah dianggap terlalu lama. “Khusus untuk dua embarkasi UPG (Makassar) dan PLM (Palembang), kami mohon perhatian khusus karena berdasarkan pantauan para petugas di lapangan sebanyak 90 sampai 100 persen belum menggunakan kain ihram,” kata dia.

photo
Petugas membantu jamaah haji Indonesia mengenakan pakaian ihram di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Senin (30/7).

Pada kedatangan sepanjang Sabtu (4/8) hingga Ahad (5/8), tampak masih ada kloter-kloter yang datang ke Bandara Jeddah dengan jamaah yang hampir seluruhnya belum berpakaian ihram. Jamaah dari Kloter 21 Embarkasi Makassar yang datang pada Sabtu pagi, misalnya, seluruh jamaah prianya belum berpakaian ihram. Demikian juga Kloter 52 Embarkasi Surabaya pada siang harinya, sebagian besar jamaah laki-laki tak berpakaian ihram.

Keesokan harinya, giliran Kloter 13 Embarkasi Palembang. Tak ada jamaah laki-lakinya yang berpakaian ihram.

Informasi yang dikumpulkan petugas Daker Bandara PPIH Arab Saudi, para jamaah mengetahui imbauan berpakaian ihram dari Tanah Air, namun justru oleh petugas disarankan mengganti pakaian di Jeddah. Pada Kloter 22 Embarkasi Makassar yang datang pada hari yang sama juga hanya empat jamaah laki-lakinya yang berpakaian ihram.

Tak hanya belum berpakaian ihram, beberapa jamaah bahkan tak membawa kain ihram saat mendarat karena dimasukkan dalam koper besar yang langsung dilarikan ke dalam bus. Hal ini menyebabkan petugas harus menyediakan pakaian ihram cadangan bagi jamaah-jamaah tersebut.

Sejauh ini, kloter dari Embarkasi Solo dan Embarkasi Jakarta-Pondok Gede serta Embarkasi Jakarta-Bekasi yang tampak paling tertib sudah berpakaian ihram dari Tanah Air.

Berpakaian ihram dari Tanah Air ini kian mendesak mendekati akhir gelombang kedatangan. Pasalnya, jarak kedatangan antarkloter kian berdekatan dan semua harus selekasnya didorong ke Makkah. Keterlambatan dari satu kloter otomatis akan memengaruhi keberangkatan kloter lain ke Makkah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement