Senin 06 Aug 2018 21:03 WIB

'Ini Bandara, Pak, Bukan Masjid’

Saat diingatkan pembimbing, jamaah itu keluar barisan malu-malu.

Rep: Fitriyan Zamzami/ Red: Muhammad Hafil
Petugas membantu jamaah haji Indonesia mengenakan pakaian ihram di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Senin (30/7).
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Petugas membantu jamaah haji Indonesia mengenakan pakaian ihram di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Senin (30/7).

IHRAM.CO.ID, Laporan Fitriyan Zamzami, Wartawan Republika.co.id dari Jeddah

Permintaan agar jamaah haji mengenakan pakaian ihram sejak dari embarkasi di Tanah Air bisa jadi dianggap remeh oleh jamaah. Kendati demikian, di Bandara King Abdulaziz Jeddah hal itu kerap menimbulkan kerepotan-kerepotan yang bikin geleng kepala.

Ada seorang jamaah asal Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, misalnya, nampak berjalan-jalan tanpa alas kaki di plaza Bandara KAIA Jeddah selepas berganti kain ihram pada Senin (6/8) malam. Seluruh jamaah kloter dari Embarkasi Makassar itu memang belum berpakaian ihram saat tiba di bandara.

Seorang petugas haji PPIH Arab Saudi kemudian mendekati jamaah bersangkutan dan menanyai alasannya nyeker. “Oh, boleh pakai sandal kah? Ini kan di masjid,” kata dia dengan polos menyangka sudah di Masjidil Haram. Sang petugas geleng kepala, hanya bisa menjelaskan dengan sopan pada jamaah pria lanjut usia itu bahwa mereka masih di bandara.

Lain waktu ada juga jamaah yang terburu-buru berpakaian ihram di plaza Bandara KAIA Jeddah dan kemudian siap naik bus ke Makkah. Saat diingatkan pembimbing bahwa para jamaah pria sudah tak boleh berpakaian dalam, jamaah itu keluar barisan malu-malu. Sehubungan juga sudah berusia lanjut dan sukar bergerak lekas, jadilah petugas PPIH Arab Saudi yang harus merogoh ke dalam dan memelorotkan celana dalam yang bersangkutan.

“Bukan sekali dua kali kita harus begitu. Tapi namanya juga sudah tugas,” kata Kepala Sektor I Daker Bandara, Misroni di Bandara Jeddah. Jamaah yang belum menggunakan kain ihram dari Tanah Air, kata dia, memang memakan waktu lebih lama. Hal ini jadi persoalan karena pihak Arab Saudi kian lekas mendorong jamaah masuk ke bus menuju Makkah.

Belum lagi, beberapa jamaah yang tak berpakaian ihram dari Tanah Air terkadang menaruh pakaian ihram dalam koper besar yang mustinya langsung masuk bus. Hal ini membuat mereka harus dipinjami kain ihram cadangan oleh petugas Daker Bandara.

"Dengan semakin dekatnya puncak kedatangan jemaah haji di Bandara Jeddah, tidak ada pilihan lain bagi jemaah Indonesia harus sudah menggunakan ihram semenjak dari Tanah Air,” kata Kepala Daker Bandara PPIH Arab Saudi Arsyad Hidayat di Bandara Jeddah, Ahad (5/8).

Ia menuturkan, beberapa kali Kementerian haji Arab Saudi mengingatkan Daker Bandara karena dianggap terlalu lama mentransitkan jamaah di plaza Bandara King Abdulaziz Jeddah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement