Selasa 07 Aug 2018 06:51 WIB

Gempa tak Jadi Kendala Embarkasi Haji Lombok

Jumlah jamaah calon jamaah NTB yakni akan berangkat tahun ini sebanyak 4.476 CJH.

Rep: Lida Puspaningtyas / Red: Andi Nur Aminah
Kementerian Agama RI menggelar shalat ghaib di Mushala Al-Munawar, Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Senin (6/8). Shalat ghaib diikuti Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan segenap ASN Kemenag.
Foto: Dok Kemenag RI
Kementerian Agama RI menggelar shalat ghaib di Mushala Al-Munawar, Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Senin (6/8). Shalat ghaib diikuti Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan segenap ASN Kemenag.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin memastikan keberangkatan haji jamaah asal Lombok, Nusa Tenggara Barat tidak terkendala karena gempa. Menurutnya sebagian besar jamaah asal Lombok telah berangkat ke Tanah Suci.

"Alhamdulillah sebagai salah satu embarkasi haji Lombok tidak terkendala, sebagian besar sudah berangkat, hanya sebagian lagi yang belum dari embarkasi gabungan," kata Lukman usai shalat ghaib untuk korban gempa NTB, di Mushala Al-Munawar Kementerian Agama, Senin (6/8).

Ia telah menginstruksikan pada pihak-pihak berwenang untuk memastikan tidak ada masalah dalam persiapan. Lukman meminta agar mereka benar-benar mengawal jamaah untuk berangkat sesuai dengan jadwal keberangkatan tanpa terkendala.

Tahun ini, jumlah calon jamaah haji NTB yakni sebanyak 4.476 CJH. Jumlah ini tergabung dalam 11 kelompok terbang (kloter) yang terbagi dalam dua gelombang keberangkatan. Menurut data hingga dua hari lalu, embarkasi Lombok masih menyisakan satu kloter dari 11 kloter tersebut.

Mereka didamping 38 petugas tim pemandu haji daerah (TPHD) dan 50 petugas kloter. Operasional penyelenggaraan haji embarkasi Lombok dibagi dua gelombang. Gelombang pertama terdiri atas delapan kloter, dan gelombang kedua terdiri atas dua kloter utuh dan satu kloter campuran.

Gempa bumi berkekuatan 7,0 SR mengguncang Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) pukul 18.48 WIB, Ahad (5/8). Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa bumi terletak pada 8,37 LS dan 116,48 BT, tepatnya kedalaman 15 km.

Awalnya gempa dilaporkan berkekuatan 6,8 SR. Namun, ada pemuktahiran menjadi 7,0 SR dan berpotensi tsunami. Pada Senin, BNPB mencatat sedikitnya 82 orang dilaporkan meninggal dunia akibat gempa yang masih diikuti gempa susulan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement