IHRAM.CO.ID, Oleh: Fitriyan Zamzami dari Jeddah, Arab
JEDDAH -- Dua jamaah haji furodah yang sempat telantar di Bandara King Abdulaziz akhirnya diberangkatkan ke Makkah, Rabu (8/8) siang. Mereka diberangkatkan menyertai rombongan yang bertolak ke Makkah.
“Mereka langsung diurus Muasasah Asia Tenggara,” kata Kepala Daker Bandara PPIH Arab Saudi Arsyad Hidayat di Bandara Jeddah, Rabu (8/8).
Ia menerangkan, Muasasah Asia Tenggara merupakan lembaga nonstruktural di pemerintahan Kerajaan Arab Saudi yang ditunjuk melayani jamaah haji dari kawasan tersebut. Oleh muasasah, kata Arsyad, jamaah lansia ditempatkan di maktab nonkuota di Makkah.
Mereka rencananya dipondokkan di salah satu hotel yang berjarak empat kilometer dari Masjid al-Haram dan akan tinggal di Makkah selama dua bulan.
Ia mengatakan, terlepas dari cara haji furodah memperoleh visa haji, mereka akan dilayani muasasah Arab Saudi. Kendati demikian, Arsyad menekankan, Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi hanya bertanggung jawab atas jamaah dalam kuota yang disepakati Kerajaan Arab Saudi dan Pemerintah RI. Jika ada persoalan yang nantinya menimpa jamaah furoda, hal tersebut akan diurusi KJRI Jeddah.
Sebelum diberangkatkan, dua jamaah furodah lansia kemarin sempat diberi makan dan ditenangkan para petugas Daker Bandara PPIH Arab Saudi. “Kita tak ada regulasinya mengurus mereka, ini dilakukan atas dasar kemanusiaan,” kata Arsyad.
Sebelumnya, dua jamaah nonkuota lanjut usia terlantar di Bandara King Abdulaziz Jeddah, Rabu (8/8). Mereka mengklaim ditinggal rombongan yang berangkat ke Makkah.
Jumailiyah (60 tahun) dan Mariana (78) diketahui tiba dengan maskapai Saudi Arabia Airlines pada Rabu pagi. Selepas turun dari pesawat itu keduanya ditemukan petugas Daker Bandara PPIH Arab Saudi tengah kebingungan dan berjalan ke sana-kemari.