Rabu 15 Aug 2018 13:00 WIB

Duet Fadli Zon-Fahri Hamzah Tiba di Tanah Suci

Fahri membantah kedatangannya ke Tanah Suci untuk urusan politik.

Menristekdikti M Nasir, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon bersantai sejenak di kantor Daker Bandara PPIH Arab Saudi di Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Selasa (14/8) malam.
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Menristekdikti M Nasir, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon bersantai sejenak di kantor Daker Bandara PPIH Arab Saudi di Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Selasa (14/8) malam.

IHRAM.CO.ID, Laporan Fitriyan Zamzami, Wartawan Republika.co.id dari Jeddah, Arab Saudi

 

JEDDAH – Dua wakil ketua DPR, Fadli Zon dan Fahri Hamzah tiba di Bandara King Abdulaziz Jeddah, Selasa (14/8) malam waktu setempat. Mereka menyatakan, datang ke Tanah Suci murni untuk melaksanakan ibadah dan tugas pengawasan terkait jabatan masing-masing di parlemen.

Ndak, ndak ada urusan politik. Kami ke sini untuk beribadah dan melakukan fungsi-fungsi pengawasan,” kata Fahri di Bandara Jeddah. Ia dan Fadli Zon tiba menjelang maghrib waktu setempat dengan pakaian ihram lengkap. Beserta rombongan itu, datang juga Menristekdikti M Nasir

Selepas disambut Duta Besar RI untuk Arab Saudi Maftuh Abegebriel dan Kepala Daker Bandara Arsyad Hidayat, mereka diistirahatkan sebentar di kantor Daker Bandara. “Habis ini langsung umrah ke Makkah,” kata Fahri.

Menurut dia, pengawasan tahun ini penting karena merupakan pertama kalinya penyelenggaraan haji dengan mekanisme pendanaan yang dikelola Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). Dengan implementasi regulasi tersebut, Fahri mengharapkan ada peningkatan pelaksanaan haji yang lebih baik dari masa-masa sebelumnya. Sehingga, jamaah akan mendapatkan pelayanan yang lebih baik dari segi akomodasi dan transportasi dan sebagainya.

“Dan saya sudah mulai mendengar berita-berita baik jamaah dan respon atas keadaan sekarang yang katanya memang ada semacam peningkatan. Dan inilah ikhtiar bersama antara pemeritnah dan DPR yakni mengadakan sistem penyelenggaraan baru yang akhirnya berefek positif bagi kekhusukan ibadah para jamaah,” kata dia.

Terkait penerapan jalur cepat untuk sebagian jamaah, Fahri menilai hal itu tak terelakkan sebagai tuntutan masa depan. Terlebih, ia menekankan, penyelenggaraan haji adalah persoalan yang kompleks dan membutuhkan kerja sama banyak negara.

“Kita berharap bisa bekerja sama dengan pemerintah Saudi untuk meyelenggarakan banyak hal termasuk bila ada sistem yang memungkinkan clereance jamaah di Indonesia sehingga sampai di sini tak ada pemeriksaan. Saya kira ini positif bagi kenyamanan jamaah," katanya.

Sementara Fadli Zon mengharapkan petugas haji Indonesia betul-betul bisa melayani seluruh jamaah haji yang jumlahnya mencapai 221 ribu orang. “Tentu ini pekerjaan yang sulit karena seringkali pengetahuan dan juga adaptasi terhadap cuaca jamaah haji yang didampingi. Mudah-mudahan petugas kita teap semangat serta bisa melindungi dan melayani jamaah haji kita,” kata politikus Gerindra tersebut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement