Ahad 19 Aug 2018 13:29 WIB

Tim Kesehatan Bergerak ke Arafah

Tim Gerak Cepat Kemenkes akan menjalankan dua inovasi.

Jamaah haji Indonesia bersiap menuju Arafah dari Makkah, Ahad (19/8). Mereka akan diinapkan di Padang Arafah menjelang pelaksanaan wukuf pada Senin (20/8).
Foto: Fitriyan Zamzami/Republika
Jamaah haji Indonesia bersiap menuju Arafah dari Makkah, Ahad (19/8). Mereka akan diinapkan di Padang Arafah menjelang pelaksanaan wukuf pada Senin (20/8).

IHRAM.CO.ID, Laporan Fitriyan Zamzami, Wartawan Republika.co.id dari Makkah

MAKKAH -- Tim Kesehatan PPIH Arab Saudi mulai bergerak ke Arafah, Ahad (19/8). Sementara alat-alat penunjang kesehatan jamaah di Pos Kesehatan Haji Indonesia di Arafah juga terus didatangkan.

Sekjen Kemenkes dr. Untung Suseno Sutarjo, ikut meninjau kesiapan tim kesehatan yang akan beroperasi selama pelaksanaan ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. "Kita mulai dari Arafah. Saat ini sudah 60 persen. Kita sudah masukkan alat (untuk fasilitas kesehatan)," kata dr. Untung, seperti dilansir Kemenkes, Ahad (19/8). Ia mengatakan, tim kesehata akan berusaha supaya pelayanan dapat diberikan dengan cepat dan nyaman bagi jemaah yang memerlukan.

"Saya yakin kesiapan tenda, AC, dan listrik sudah siap. Semoga dapat berjalan lancar selama Armina ini," kata dia.

Tim Kesehatan mulai bergerak menuju Arafah pada tanggal 19 Agustus 2018. Seluruh tim kesehatan yang terdiri dari Tim Promotif Preventif (TPP), Tim Kuratif Rehabilitatif (TKR) dan Tim Gerak Cepat (TCG), akan melayani jemaah haji Indonesia.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Eka Jusup Singka menegaskan Kemenkes sudah memaksimalkan peran di Arafah dengan membentuk pos kesehatan satelit.

"Di Muzdalifah kita menempatkan ambulans, yang baru kali ini terjadi. Serta di Mina dengan membuka pos kesehatan di Mina Jaddid," kata Eka.

Sedangkan penanggung jawab Pos Kesehatan Haji Indonesia di Arafah, Teddy Teguh Burhan menyatakan, sebanyak 71 petugas kesehatan akan disiagakan di pos tersebut. Pos itu nanti ya akan merawat para jamaah yang dalam triase kuning yang artinya masih bisa dirawat. Buat yang lebih parah sakitnya pada triase merah, akan langsung dirujuk ke rumah sakit Arab Saudi.

Sedangkan Tim Gerak Cepat Kemenkes tahun ini akan menjalankan dua inovasi dalam pelayanan kegawatdaruratan haji. Di antaranya call center emergency Husada 99 dan kesediaan ambulance di Muzdalifah.

"Husada 99 adalah call center emergency yang digunakan TKHI dan Tim Gerak Cepat dalam fase Armina. Dengan Husada 99 diharapkan menjadi solusi terbaik apabila ada gangguan kesehatan. Bantuan kesehatan akan lebih cepat sampai kepada jamaah," kata Koordinator Tim Gerak Cepat Jerry N Pattimura di Makkah.

Inovasi lainnya adalah penempatan beberapa ambulance di area Muzdalifah, karena tahun-tahun sebelumnya akses ke lokasi tersebut tergolong sulit. "Di Muzdalifah kita telah meminta agar ambulan bisa parkir di sana. Dan Alhmdulilah tahun ini kita bisa dapat akses _stand by_ di Muzdalifah," kata Jerry.

Menurut Jerry hanya ambulan Indonesia yang dapat memasuki area tersebut di daerah mabit dari negara-negara ASEAN. Tahun lalu ambulance Indonesia ada di jalur Jamarat di dalam sebelum terowongan jamarat.

Armina (Arafah, Muzdalifah dan Mina) merupakan fase terpenting dalam ibadah haji.Kementerian Kesehatan telah menyiagakan lebih dari 300 tenaga kesehatan dari berbagai keahlian. Meski demikian kesiapan masing-masing jemaah menjadi hal paling penting. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement