Kamis 23 Aug 2018 11:17 WIB

Makkah Berwarna

Usai ritual haji, persatuan dan persaudaraan di antara jamaah kian kuat.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Jamaah haji berdoa setelah melempar jumrah di Jamarat, Mina, Selasa (21/8)
Foto: Zohra Bensemra/Reuters
Jamaah haji berdoa setelah melempar jumrah di Jamarat, Mina, Selasa (21/8)

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Hari-hari terakhir pelaksanaan ibadah haji akan lebih berwarna karena jamaah telah melepas ihramnya. Makkah akan dihiasi berbagai warna setelah jamaah mengenakan pakaian khas dari negara masing-masing.

Rambut jamaah pun baru setelah bercukur. Tahalul adalah akhir dari ritual haji yang membebaskan mereka dari hal-hal yang dilarang selama haji. Semua jamaah sama dan bersatu. Muslim di sini telah menganggap diri mereka anggota dari keluarga yang sama.

Mereka telah mengalami tantangan fisik dan mental bersama sehingga memupuk perasaan persaudaraan lebih erat. Ada kesatuan dan kesetaraan dalam semua tindakan, rasa persaudaraan yang meresap, dan sekarang kesatuan setelah potong rambut.

Beberapa jamaah melakukan ritual mencukur sendiri. Yang lain saling memotong rambut jamaah lain atau di tukang cukur pinggir jalan. Tidak seperti laki-laki, perempuan biasanya hanya memotong sedikit rambutnya.

Seorang tukang cukur, Sameer, bekerja di tempat pangkas yang berjarak hanya lima menit dari Kabah. "Aku mungkin telah mencukur rambut seribu orang. Ini pertama kalinya aku duduk dalam delapan jam terakhir," katanya sambil menyesap minumannya dilansir di The National, Rabu (22/8).

Tempatnya bahkan masih didatangi jamaah yang masih mengenakan ihram. Sameer terpaksa menolak mereka dengan mengatakan, "pergi ke tempat lain, saya terlalu lelah".

Musim haji ini telah membuat persaingan antara sesama tempat pangkas rambut jadi hilang. Sesama tempat pangkas tidak pernah kehabisan pelanggan. Sebaliknya, mereka bahkan sulit beristirahat.

"Selama haji, saya tahu saya akan kedatangan banyak pelanggan, masalahnya adalah berapa banyak energi yang saya miliki untuk bekerja," kata Sameer.

Biasanya ia mencukur rata-rata 10 orang per jam. Untuk menjaga kebersihan, setiap pelanggan menggunakan silet baru dan rambutnya dibungkus dengan cepat dalam lembaran plastik tipis untuk menangkap rambut yang dicukur.

Mencukur rambut menandakan perjalanan haji jamaah akan segera berakhir. Meskipun tidak wajib mencukur sepenuhnya, disarankan tetap pendek adalah bagian dari sunah atau cara Nabi Muhammad.

"Ini mirip Nabi Muhammad, kami telah melakukan apa yang dia lakukan dan menjadi lebih dekat dengannya dengan memiliki kepala yang dicukur sama. Terima kasih Tuhan untuk ini," kata Qutaiba dari Maroko saat dia memotong rambutnya.

Sebagai tamu Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, dia mendapat fasilitas yang sedikit lebih baik daripada yang tersedia di kamp-kamp di sekitar Mina, termasuk seorang tukang cukur. Untuk potongan rambut, ada tempat khusus untuk mencukur kepala jamaah.

"Ini adalah sebuah berkah, terutama mencukur rambut jamaah haji. Saya dengan senang hati melakukannya ratusan kali," kata Mahmood dari Mesir, saat dia memotong rambut Qutaiba.

Setelah berjalan berjam-jam, melewati malam tanpa tidur dan berdoa tanpa henti selama berjam-jam, jamaah kembali mengenakan pakaian normal. Mereka pun menyandang gelar haji atau hajah, sebuah kehormatan bagi mereka yang semoga bermanfaat bagi sekitarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement