Selasa 28 Aug 2018 16:58 WIB

TGC Kemenkes Terus Layani Kesehatan Jamaah

Sejak 2016 TGC memperkuat tim kesehatan membantu jamaah haji

Situasi di Pos Kesehatan Haji Indonesia pada Selasa (21/8) siang. Ramai jamaah haji Indonesia jatuh sakit akibat dehidrasi pada hari pertama lontar jumrah tersebut.
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Situasi di Pos Kesehatan Haji Indonesia pada Selasa (21/8) siang. Ramai jamaah haji Indonesia jatuh sakit akibat dehidrasi pada hari pertama lontar jumrah tersebut.

IHRAM.CO.ID,OLEH ERDY NASRUL dari Makkah

MAKKAH — Tim Gerak Cepat (TGC) akan terus melayani kesehatan jamaah yang mengalami gangguan kesehatan. Mereka adalah petugas yang disebar di tiga daerah kerja (Daker): Makkah, Jeddah, dan Madinah, dengan fokus memberikan pertolongan pertama kepada jamaah dan menjemput mereka yang membutuhkan perawatan intensif.

Tahun ini ada 70 personel. TGC terdiri dari dokter, perawat dan farmasi yang di bentuk oleh Kemkes untuk menjaga kesehatan jemaah haji di Lapangan. Tim ini menjamin proses evakuasi berjalan lancar dan aman.

Biasanya mereka mengenakan seragam putih dan rompi hitam bertuliskan tim gerak cepat pada bagian punggung dan dihiasi garis jingga, dan lambang bendera merah putih di lengan kanan. Mereka berada di area jamaah berkumpul, seperti Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah dan Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.

Di Madinah mereka menyebar di area Masjid Nabawi. Sedangkan di Makkah, petugas aktif menolong jamaah di Masjid al-Haram. Selain kelelahan, jamaah kerap bingung harus berjalan ke arah mana untuk menuju rombongannya.

Khusus di Madinah dan Makkah, TGC juga membantu jamaah kembali ke penginapan. Jamaah kerap tersesat dan tak tahu jalan kembali ke hotel. Khusus di Makkah, TGC memperkuat tim Sektor Khusus (Seksus) yang dikomandoi Slamet Budiono. Di sana mereka bergabung dengan petugas haji dari berbagai seksi.

Pada fase Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina) mereka aktif berpatroli dengan berjalan di area tenda jamaah. Pada saat jamaah berada di Mina pada Selasa (21/8) hingga tiga hari setelahnya, mereka berpatroli di sepanjang terowongan Muaishim hingga Jamarat. Sebagian lainnya di bagian dasar Jamarat yang merupakan titik kumpul jamaah haji dari berbagai negara.

Mereka menandu dan mengobati jamaah yang kelelahan karena kurang istirahat dan belum makan. Jamaah pada hari pertama di Mina kerap memaksakan diri berjalan kaki jauh hingga lima kilometer dalam kondisi perut kosong. Akibatnya, ada yang pingsan dan berjatuhan di pertengahan jalan.

Petugas Tim Gerak Cepat, Tim Pertolongan Pertama Pada Jamaah Haji (P3JH), Perlindungan Jamaah, dan Tim Media Center Haji (MCH) bergabung dalam Mobile Crisis and Rescue (MCR). Mereka berpindah-pindah dari Jamarat ke area sekitarnya menyisir jamaah kelelahan.

Kepala Pusat Kesehatan Haji dr Eka Jusup Singka menegaskan TGC adalah wujud nyata pemerintah melayani kesehatan jamaah haji. “Kemenkes benar-benar serius dan selalu menjemput bola. Mengingat jamaah haji saat di Saudi benar-benar membutuhkan kehadiran petugas kesehatan,” katanya saat dihubungi pada Selasa (28/8).

Sejak 2016 TGC memperkuat tim kesehatan membantu jamaah haji yang membutuhkan perawatan. Mereka dibekali tandu, kursi roda, dan obat-obatan, untuk menonolong jamaah dalam berbagai medan. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan pertolongan kegawatdaruratan di pada jemaah haji Indonesia. Oleh karenanya, TGC tersebar di titik-titik krusial di berbagai tempat.

Petugas TGC, Yusuf, menjelaskan pengalamannya melayani jamaah di Jamarat. Tak hanya jamaah, Askar dan petugas baladiyah yang menertibkan area sekitar sudah mengenal ciri-ciri petugas haji Indonesia, termasuk TGC.

Pihaknya pernah dimintai bantuan jamaah asal Uzbekistan. Dia pun memberikan pertolongan pertama sehingga jamaah itu dapat kembali beraktivitas. Yusuf menjelaskan, askar menerima baik kehadiran petugas haji di jalur Jamarat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement