Selasa 11 Sep 2018 11:28 WIB

Menengok Lokasi Bertalbiah Isa Almasih

Di Lembah Rawha, saat ini berdiri sebuah masjid dan sebuah sumur tua.

Perempuan Pakistan melaksanakan shalat dekat Sumur Rawha, Sabtu (8/9). Lokasi Lembah Rawha disebutkan dalam hadits sebagai tempat bertalbiyah Isa Almasih Alaihissalam saat hendak berhaji atau berumrah.
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Perempuan Pakistan melaksanakan shalat dekat Sumur Rawha, Sabtu (8/9). Lokasi Lembah Rawha disebutkan dalam hadits sebagai tempat bertalbiyah Isa Almasih Alaihissalam saat hendak berhaji atau berumrah.

Laporan Wartawan Republika.co.id,Fitriyan Zamzami dari Makkah, Arab Saudi.

IHRAM.CO.ID, Lanskap di titik sekira 80 kilometer ke arah timur Madinah, tersebut sepi dari bangunan. Padang gersang yang luas dengan pohon-pohon meranggas dan bukit-bukit berbatu hanya disela dan dibelah jalan raya. 

Pada Sabtu (8/9) itu, awan mendung menggantung di langit. Angin kencang menerbangkan pasir-pasir ke udara. Unta-unta berlindung sembari mencari makan di pohon-pohon rendah yang tak hijau lagi.

Di lokasi tersebut, pada pertengahan Maret sekitar 14 abad lalu, sekira 300 pasukan dari Madinah, dipimpin Rasulullah menuju Badar, ke arah utara melintas untuk beristirahat. Menjelang Perang Uhud beberapa waktu setelahya, giliran pasukan kafir Quraish yang bertenda di lokasi yang membentang tersebut.

Namun, ada juga hadits Rasulullah yang menerangkan arti penting lainnya lokasi di antara Makkah dan Madinah itu. "Demi Dzat yang jiwaku berada di Tangan-Nya, Ibnu Maryam benar-benar bertalbiyah memulai ihram di lembah Rawha dengan niat haji atau umrah, atau ia menggabungkan keduanya," demikian tertulis dalam kumpulan hadits shahih Muslim.

photo
Kondisi Sumur Rawha di Lembah Rawha di tepian Madinah, Sabtu (8/9). Lokasi Lembah Rawha disebutkan dalam hadits sebagai tempat bertalbiyah Isa Almasih Alaihissalam saat hendak berhaji atau berumrah.

Imam Muslim mencatat hadits tersebut dari rantai perawi Qutaibah bin dari Ibnu Syihab. Kemudian Harmalah bin Yahya dari Ibnu Wahb dari Yunus dari Ibnu Syihab dari Hanzhalah bin Ali Aslami yang mendengar dari Abu Hurairah yang mendengar langsung dari Rasulullah.

Sebagian ahli tafsir menyampaikan, yang dimaksud hadits tersebut adalah Nabi Isa Alahissalam pernah melaksanakan haji semasa hidupnya seturut riwayat bahwa seluruh rasul pernah berhaji kecuali sebagian saja. Sementara tafsir lain menilai hadits tersebut merujuk masa datang menjelang akhir zaman saat Isa Almasih diturunkan kembali.

Kedatangan kedua Isa Almasih memang berulang kali diprediksikan Rasulullah dan dikuatkan sejumlah ayat Alquran sebagai tanda akhir zaman. Rasulullah mengatakan, Nabi Isa yang diangkat Allah akan datang pada akhir zaman dan membela umat Islam melawan Dajjal serta memulai masa-masa kemakmuran penuh keimanan sebelum akhirnya kiamat tiba.

“Para nabi itu bersaudara seayah, sedangkan ibu mereka berbeda-beda dan agama mereka satu. Aku adalah manusia yang paling dekat terhadap Isa bin Maryam, karena tidak ada nabi lagi antara dia dan aku. Dan dia akan turun (kembali). Jika kalian melihatnya, maka kenalilah oleh kalian bahwa dia adalah laki-laki yang sedang tingginya, berkulit putih kemerah-merahan, dia memakai dua buah baju yang agak kemerahan, seakan di kepalanya meneteskan air walaupun tidak basah...,” tertulis dalam hadits yang diriwayatkan Abu Dawud.

photo
Kondisi Sumur Rawha di Lembah Rawha di tepian Madinah, Sabtu (8/9). Lokasi Lembah Rawha disebutkan dalam hadits sebagai tempat bertalbiyah Isa Almasih Alaihissalam saat hendak berhaji atau berumrah.

Di Lembah Rawha, saat ini berdiri sebuah masjid dan sebuah sumur tua yang dipisahkan jalan raya. Sumur tersebut lubangnya berdiameter sekira dua meter dan ditutupi jaring besi serta didampingi bangunan setengah jadi dari bata dan semen yang penuh coretan.

Meski tak tercatat dalam hadits shahih manapun, warga setempat dan sebagian umat Islam dari Asia Selatan meyakini bahwa air dari sumur itu menyimpan barokah. Jamil Khan (35 tahun) yang datang ke sumur itu pada Sabtu (8/9) lalu menuturkan, ia meyakini bahwa menjelang Perang Badar, Rasulullah bersama pasukan Muslim pernah singgah ke sumur tersebut.

Mengetahui sumur itu telah diracun, Rasulullah berkumur dengan air sumur dan mengeluarkannya kembali ke lubang sumur tersebut. Selepas itu, air sumur aman diminum pasukan Muslim. Saat mencoba air dari sumur itu, saya merasakan rasanya sedikit payau. “Air ini katanya berkhasiat menyembuhkan penyakit,” kata Jamil.

Warga Islamabad yang sudah sekian tahun tinggal di Saudi itu datang mengantar abangnya yang berhaji tahun ini. Ia membawa serta juga istrinya yang tengah hamil dan dua anaknya. “Katanya bagus juga untuk perempuan hamil,” kata dia. Nama lain Sumur Rawah, menurutnya adalah Bir Asshifa alias Sumur Kesembuhan.

Sedangkan Adil Arrawhali, seorang warga senior tempatan menuturkan kisah yang tak kalah ajaib. Ia mengatakan, sebanyak 70 nabi pernah melakukan shalat di lembah itu sebelum bertolak ke Makkah untuk melaksanakan haji. Rasulullah dan para sahabat, menurut dia, pernah juga melaksanakan shalat di lokasi tersebut.

Klaim dia yang terakhir ini setidaknya memiliki landasan pada hadits shahih. Di catat Imam Bukhari, perawi Musa ibn 'Uqbah pernah menyaksikan Salim ibn Abdullah melakukan shalat di lembah Rawha. Salim ibn Abdullah mengatakan, ia melakukan shalat di lokasi itu karena mendapat cerita dari ayahnya bahwa Rasulullah pernah melakukan shalat di lembah Rawha. Bagaimanapun, para perawi hadits tersebut tak bersepakat soal lokasi persis tempat Rasulullah bershalat. Wallahu 'alam bishawwab.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement