IHRAM.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Jumlah jamaah haji asal Provinsi Lampung yang menunggu kepulangan dari Madinah ke Indonesia sebanyak 459 orang jamaah. Mereka tergabung dalam dua kloter yakni kloter 54 dan 57 JKG. Sampai Kamis (20/9), jumlah jamaah haji asal Lampung telah tiba di Tanah Air sebanyak 6.670 orang jamaah.
Menurut data yang diperoleh dari Kanwil Kemenag Lampung, Kamis (20/9), jamaah yang masih tersisa yakni kloter 54 sebanyak 388 jamaah ditambah lima petugas. Mereka terdiri atas jamaah asal Bandar Lampung (147 jamaah), Pringsewu (62), dan Lampung Timur (179). Sedangkan kloter 57 sebanyak 66 orang jamaah, terdiri atas Kabupaten Waykanan (19), Lampung Barat (10), Lampung Utara (12), Metro (9), Tanggamus (6), Tulangbawang (4), Pringsewu (1), Pesisir Barat (1), Lampung Timur (3), dan Lampung Tengah (1).
“Sampai saat ini jamaah yang masih menunggu pulang ke Tanah Air sebanyak 459 orang jamaah lagi,” kata Kepala Subbag Informasi dan Humas Kanwil Kemenag Lampung Istutiningsih di Bandar Lampuung, Kamis (20/9).
Ia mengatakan, menurut catatannya jumlah jamaah haji asal Lampung yang sudah tiba di Tanah Air dari Tanah Suci pada musim haji tahun 2018 sebanyak 6.670 orang jamaah. Jumlah tersebut, kata dia, sudah dikurangi jumlah jamaah yang wafat dan yang akan berangkat dari Madinah menuju Indonesia yang tiba pada Kamis malam nanti.
Jamaah haji asal Lampung yang berangkat ke Tanah Suci tergabung dalam 17 kloter. Pemulangan perdana telah dilakukan pada awal September 2018, dan akan berakhir pada 22 September 2018. Mereka akan tiba di Lampung pada 23 September 2018.
Menurut dia, proses pemberangkatan dan pemulangan jamaah haji asal Lampung hingga saat ini berlangsung lancar dan aman. Belum ada kendala yang signifikan. Ia berharap musim haji tahun depan pengelolaan proses pemberangkatan dan pemulangan jamaah lebih baik lagi dari tahun sebelumnya.
Sedangkan status Bandara Radin Inten II Branti Lampung masih berstatus bandara embarkasi antara. Artinya, jamaah haji asal Lampung masih harus berangkat ke Tanah Suci melalui Bandara Soekarno-Hatta. Status bandara embarkasi antara tersebut telah berlangsung lebih dari 10 tahun. Hingga saat ini status bandara tersebut masih menuju bandara embarkasi haji penuh.
Perubahan status menjadi bandara embarkasi haji penuh setelah Bandara Radin Inten II Branti ditetapkan sebagai bandara internasional. Namun sampai sekarang belum jelas penetapannya dari pemerintah pusat.