IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Jawa Timur optimistis sistem pembayaran non-teller memudahkan calon jamaah haji (calhaj) membayar biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH). “Kalau itu terjadi, itu lebih mudah bagi jamaah,” kata Kabag Pelaksanaan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Jatim, Jamal kepada Republika.co.id, Senin (1/10).
Selain memudahkan, ia mengatakan, calhaj tidak perlu mengantre di bank-bank yang melayani pelunasan BPIH. Pelunasan sendiri bisa langsung terhubung dengan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat).
Kendati demikian, Jamal mengatakan Kanwil Kemenag Jatim belum mendapat edaran resmi ihwal rencana penerapan sistem tersebut. Jamal mendapat informasi rencana penerapan sistem tersebut dari pertemuan evaluasi penyelenggaraan haji bersama Kemenag pusat. “Sampai saat ini memang belum ada edaran tertulisnya, baru rencana,” ujar dia.
Jamal belum bisa menggambarkan lebih terperinci ihwal keuntungan dan kerugian menerapkan sistem pembayaran non-teller itu. Sebab, belum ada SOP atau regulasi lebih rinci dari pemerintah pusat mengatur sistem pembayaran itu.
Namun, ia meyankini sistem tersebut lebih memudahkan calhaj di manapun lokasinya, seberapa sibuk kondisinya, dan sebagainya. “Jadi enggak perlu mengikuti bank buka, atau jauh dekatnya kantor bank,” ujar Jamal.
Kementerian Agama berencana mengembangkan sistem pembayaran non-teller saat pendaftaran dan pelunasan haji. "Dengan sistem ini, diharapkan ke depan, jamaah saat membayar pendaftaran dan pelunasan biaya haji, tidak perlu antre di bank, tapi bisa melalui ATM, SMS banking, atau internet banking," kata Direktur Pengelolaan Dana Haji, Ramadhan Harisman dalam valuasi Pelayanan Akomodasi, Konsumsi, dan Transportasi Darat Jamaah Haji di Arab Saudi 1439H/2018M di Yogyakarta, Ahad (30/9).
Ia menyebut struk pembayaran bisa dijadikan bukti bayar atau lunas untuk dibawa ke Kanwil Kemenag. Nantinya di Kanwil Kemenag akan disiapkan alat verifikasi. Jika sistem ini sudah berjalan, maka waktu pembayaran dan pelunasan biaya haji tidak harus mengikuti jadwal buka layanan di bank. Dia mengatakan, terobosan ini akan mempermudah akses jamaah, termasuk di daerah yang belum ada layanan syariahnya.