Kamis 22 Nov 2018 19:47 WIB

Indeks Kepuasan Haji 2018 Hanya Naik 0,38 Poin

Capaian IKJHI 2018 adalah yang terbaik setelah sembilan tahun pelaksanaan survei.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kiri) bersama Kepala Badan Pusat Statistik Suharitanto (kanan) memberikan paparannya saat rilis Indeks Kepuasan Jamaah Haji Tahun 2018 di Kantor Badan Pusat Statistik, Jakarta, Kamis (22/11).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kiri) bersama Kepala Badan Pusat Statistik Suharitanto (kanan) memberikan paparannya saat rilis Indeks Kepuasan Jamaah Haji Tahun 2018 di Kantor Badan Pusat Statistik, Jakarta, Kamis (22/11).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) merilis indeks kepuasan haji Indonesia (IKJHI) 2018 hanya naik 0,38 poin dari tahun sebelumnya atau 84,85 persen menjadi 85,23 persen. “IKJHI secara umum 85,23 persen, mengalami kenaikan sebesar 0,38 poin dibandingkan indeks tahun lalu yang sebesar 84,85,” kata kepala BPS Suhariyanto dalam rilis IKJHI 2018, Kamis (22/11).

Dia menjelaskan, IKJHI diperoleh dari dua komponen pembentuk. Keduanya yakni tingkat kepuasan dan kepentingan atau harapan jamaah pada smeua jenis pelayanan selama di Saudi. Sejak survei dimulai pada 2010, Suhariyanto mengatakan angka IKJHI cenderung meningkat, walaupun fluktuatif.

IKJHI 2018 pada 2018 sebesar 85,23 persen dengan keterangan sangat memuaskan. Sementara tahun sebelumnya, 84,85 persen dengan keterangan memuaskan. Suhariyanto mengatakan capaian IKJHI 2018 adalah yang terbaik setelah sembilan tahun pelaksanaan survei.

Suhariyanto menjabarkan, pelayanan transportasi bus antarkota mencapai indeks tertinggi, jika dibandingkan pelayanan lainnya. Capaian indeks pelayanan bus antarkota tahun ini sebesar 88,25 persen atau naik 0,2 poin dibandingkan tahun sebelumnya.

Kemudian, indeks kepuasan terhadap pelayanan petugas menempati posisi kedua tertinggi, yakni sebesar 87,69 persen. Capaian itu menggeser pelayanan bus sholawat yang tahun ini berada diurutkan ketiga besar 87,65 persen.

Suhariyanto mengatakan, kualitas tenda di Arafah dan peningkatan fasilitas tenda di Mina mampu meningkatkan nilai indeks dari 75,55 pada tahun lalu menjadi 77,59 pada 2018. Kendati demikian, dibandingkan jenis pelayanan lainnya, pelayanan indeks di Armina merupakan pelayanan dengan indeks kepuasan terendah. Rendahnya nilai indeks kepuasan tenda Armina disebabkan oleh ketidaksesuaian kapasitas tenda dengan jumlah jamaah, minimnya kelengkapan fasilitas di tenda, dan keberfungsian fasilitas dan alat di tenda.

Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Syaifuddin mensyukuri hasil survei BPS yang meningkat dari tahun sebelumnya. Dia mengatakan petugas haji memiliki pekerjaan di rumah orang yang mengatur sekitar 221 ribu orang. Menurut dia, keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji juga buah dari kebersamaan berbagai pemangku kepentingan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement