Jumat 14 Dec 2018 07:22 WIB

Umrah, Modus TKI Masuk Saudi? Sekjen Sapuhi: Tidak Benar

Kecil kemungkinan ibadah umrah atau haji menjadi pintu masuk bagi TKI Ilegal ke Saudi

Rep: Ali Yusuf/ Red: Andi Nur Aminah
Ilustrasi Ibadah Umrah
Foto: EPA/ALI HAIDER
Ilustrasi Ibadah Umrah

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Sekretariat Jendral Syarikat Penyelenggara Umrah Haji Indonesia (Sapuhi) H Riza Palupi mengatakan apa yang disampaikan Dirjen Imigrasi Kemenkumham Ronny F Sompie tidak benar. Dalam laporan akhir tahunnya, mantan Kapolda Bali itu menyampaikan bahwa ibadah haji dan umrah menjadi modus operandi tenaga kerja Indonesia (TKI) masuk Saudi. "Menurut pendapat saya itu sangat-sangat tidak benar," kata Riza saat berbincang dengan Republika.co.id, Kamis (13/12).

Menurutnya dengan sistem yang diterapkan Saudi, kecil kemungkinan ibadah umrah atau haji menjadi pintu masuk bagi tenaga kerja indonesia (TKI) ilegal masuk Saudi. Sehingga kata dia jika ada jamaah umrah atau haji tidak kembali lagi ke Indonesia dan bekarja di Saudi akan mudah terdeteksi oleh otoritas kerajaan melalui sistemnya. "Karena dengan sistem yang ada itu umrah atau pun haji pasti akan terdeteksi," ujarnya.

Baca Juga

Malah kata Riza dengan banyaknya aturan yang diberlakukan, sudah banyak orang atau mukimin di masing-masingn negara yang sudah lama tinggal di Saudi kembali ke negaranya masing-masing.

"Orang sekarang yang di Saudi yang sudah resmi banyak yang keluar dengan banyaknya aturan-aturan seperti pajak kepada personal-personal pendatang atau pekerja-pekerja yang notabane orang asing di sana itu cukup tinggi," katanya. 

Riza megatakan, kalau Rony F Sompie menyatakan bahwa umrah dan haji menjadi modus TKI ilegal itu tidak benar. "Saya katakan itu harus diverifikasi lagi, diralat mana buktinya? Mana kesannya? Kalau memang itu ada, tolong keluarkan datanya," katanya.

Dia mengatakan, kalau jika sekian persen dari jumlah jamaah umrah atau haji ada yang tidak kembali, Dirjen Imigrasi tidak boleh menggeneralisir. Karena, meskipun ada jamaah yang menyalahgunakan perjalanan ibadah haji dan umrah itu jumlahnya sangat kecil.

"Dari jumlah satu juta lebih jamaah umrah kalau ada data beda, ada oknum satu dua tidak bisa digeneralkan dan persentasinya sangat kecil, bisa dihitung puluhan dari jutaan yang kita jaga. Kalau ada puluhan yang cacat, ya namanya juga sistem buatan manusia tidak ada yang sempurna," ujar Riza.

Riza berpendapat apa yang disampaikan Roni F Sompie harus segera diverifikasi. Karena itu merupakan tuduhan terhadap umat Muslim terutama kepada calon jamaah umrah dan haji. "Jadi itu perlu diverifikasi karena itu tuduhan," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement