Sabtu 15 Dec 2018 19:55 WIB

KPHI Sarankan Rekrut Petugas Haji Lebih Transparan

KPHI menyarankan merekrut petugas haji sebaiknya tidak dibatasi ASN Kemenag saja.

Rep: Ali Yusuf / Red: Andi Nur Aminah
 Sejumlah petugas haji Indonesia sedang menyambut kedatangan jamaah haji Indonesia di Bandara Madinah, Arab Saudi. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Amin Madani
Sejumlah petugas haji Indonesia sedang menyambut kedatangan jamaah haji Indonesia di Bandara Madinah, Arab Saudi. (Ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Penyelenggaraan haji tahun 2018 oleh Kementerian Agama masih menyisakan beberapa catatan yang mesti terus ditingkatkan. Kementerian Agama mesti berkomitmen bahwa catatan negatif tidak terjadi lagi di musim haji 2019 mendatang.

Komisioner Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI) Syamsul Maarif mengatakan, Kementerian Agama perlu meningkatkan pelayanan terhadap jamaah haji mulai berangkat sampai tibanya di Saudi. Selain itu, hal lain yang mesti jadi perhatian pemerintah adalah masalah rekrutmen petugas haji.

Baca Juga

"Ke depan, seleksi calon petugas haji harus lebih transparan," kata Syamsul Maarif saat berbincang dengan Republika.co.id, Sabtu (15/12).

Syamsul menyarankan sudah saatnya Menteri Agama Lukmanul Hakim dan jajaranya terbuka dan mau menerima masukan terkait bagaimana melakukan rekrutmen petugas haji yang transparan. Syamsul menyebut pada penyelenggaraan haji 2019, Menteri Agama dan jajarannya dalam merekrut petugas haji sebaiknya tidak dibatasi ASN Kemenag saja. "Tetapi diberikan kesempatan lembaga lain. Terutama dari TNI dan Polri agar diperbanyak," sarannya.

Selain dari TNI dan Polri yang mesti diajak jadi petugas haji musiman untuk ditugaskan menjadi pembimbing dan konsultan ibada haji adalah tokoh agama dan pimpinan pondok pesantren. "Juga ormas Islam dan lembaga keagamaan diberikan peluang yang lebih," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement