Senin 24 Dec 2018 13:41 WIB

Sapuhi Pantau Perkembangan Perekaman Biometrik

Sapuhi akan memberikan masukan kepada pihak FVS Tasheel soal ini.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Agung Sasongko
Suasana pengurusan rekam biometrik di kantor VFS Tasheel.
Foto: dok. Himpuh
Suasana pengurusan rekam biometrik di kantor VFS Tasheel.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Serikat Penyelenggara Umrah dan Haji Indonesia (Sapuhi) terus memantau penerapan sistem biometrik pada jamaah umrah. Jika kebijakan itu dinilai memberatkan Sapuhi akan memberikan masukan kepada pihak FVS Tasheel.

"Kalau kita berkomunikasi baik dengan FVS Tasheel informasi apa yang bisa kita kasih demi kemudahan dan perbaikan," ungkap Sekjen Sapuhi, Riza Palupi kepada Ihram.co.id, Senin (24/12).

Kalau dilihat dari plusnya, akan ada kemudahan di Arab Saudi. Kedua, kepastian keberangkatan itu juga makin jauh persiapannya karena harus preparation.

Untuk kekurangannya, memang ketentuan biometrik belum bisa diberlakukan di Indonesia menyangkut banyak kondisi geograrafis yang sulit dijangkau di beberapa daerah di Indonesia.

"Untuk masalah minusnya Indonesia memiliki kondisi geografis yang sulit dijangkau jadi negara kita belum semua bisa ditempati FVS Tasheel di Kabupaten/Kota," katanya.

Karena itu, kata dia masalah pelayanan di lapangan kepada pengguna atau jamaah umrah menjadi tolak ukur apakah ketentuan visa biometrik itu pantas untuk dilanjutkan atau tidak di Indonesia.

"Jadi service atau pelayanan akan jadi tolak ukurnya," katanya.

Ketua Umum Sapuhi, Syam Resfiadi menambahkan, masalah VFS Tasheel memang dalam proses Kemenag. Karenanya, pihaknya tak menganjurkan anggotanya untuk menunda keberangkatan umrah.

"Sapuhi tidak mampu menganjurkan maupun memaksa kehendak untuk merugikan anggotanya," kata Syam.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement