IHRAM.CO.ID, SEPANG -- Perusahaan Malaysia Airlines Bhd (MAB) baru saja meluncurkan program Layanan Amal. Layanan tersebut didedikasikan untuk ibadah haji dan umrah.
Kepala Eksekutif Kelompok Penerbangan Malaysia (MAG) Kapten Izham Ismail meyakini Amal bisa menjadi pasar pendapatan signifikan dari maskapai penerbangan tersebut.
“Kami melihat potensi besar untuk pasar haji dan umrah, dan kami memiliki keuntungan tambahan karena memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam menyediakan layanan seperti itu,” kata dia dilansir di laman The New Straits Times, Rabu (13/2).
Bahkan, Kapten Ismail melanjutkan, peluang pasar besar tidak hanya ada di Malaysia, tetapi juga di Thailand dan Indonesia. Dia mengatakan, Indonesia memiliki populasi Muslim 10 kali lebih besar dari Malaysia. Namun, menurut dia, pasar tersebut kurang terlayani dengan baik.
"Kami bertujuan untuk membangun sistem dan infrastruktur transportasi udara yang didedikasikan untuk haji dan umrah bagi umat Islam, tidak hanya untuk negara-negara ini tetapi juga negara-negara Asean lainnya,” ujar dia.
Kepala Pejabat Eksekutif Amal, Hazman Hilmi Sallahudin berharap layanan maskapai penerbangan untuk jamaah, memberikan kontribusi antara 10 persen dan 15 persen pendapatan kelompok MAG dalam dua tahun mendatang. Saat ini, kontribusinya hanya lima persen.
“Kami ingin memposisikan Amal sebagai maskapai ibadah regional yang disukai, menembus Malaysia, Indonesia, dan Thailand,” kata Sallahudin.
Karena itu, dia mengatakan, Malaysia Airlines berusaha meningkatkan pangsa pasar secara lokal (Malaysia), sekitar 55 persen dari total 250 ribu jamaah umrah tahun ini. Amal bertujuan mengamankan 10 persen dari satu juta jamaah haji Indonesia dalam dua tahun mendatang. Layanan itu juga menyatakan optimistis dapat membawa 13 ribu jamaah haji dari Thailand.
“Kami memiliki enam unit pesawat A380 superjumbo, yang khusus dirancang untuk layanan charter (sewa) umrah dan haji,” ujar Sallahudin.
Dia berharap Amal akan meningkatkan kualitas layanan secara keseluruhan di pasar haji, yang sering dikaitkan dengan layanan nonpremium. Dia mengatakan target Amal sesuai dengan target Visi Saudi 2030 untuk mendatangkan 30 juta jamaah. Karena itu, dia merasa terhormat jika secara tak langsung, Amal merealisasikan target itu.
Amal menyiapkan pengalaman terbang yang unik, seperti talbiyah (doa pra-umrah atau haji), doa musaffir (doa khusus untuk jamaah), azan (panggilan doa) dan tazkirah di pesawat, serta pengumuman miqat. Layanan Amal mencerminkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam, menghubungkan Muslim di Asia Tenggara, terutama Malaysia, Indonesia, dan Thailand ke Tanah Suci.