Rabu 12 Jun 2019 15:45 WIB

Siapkan Kondisi Fisik untuk Durasi Penerbangan Haji

Mengingat durasi penerbangan dari tanah air menuju tanah suci yang memakan waktu lama

Calon jamaah haji embarkasi Padang  yang tergabung dalam Kloter 01 PDG tiba dengan pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA 3301 di Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah, Selasa (9/8). (Republika/Amin Madani)
Foto: Republika/ Amin Madani
Calon jamaah haji embarkasi Padang yang tergabung dalam Kloter 01 PDG tiba dengan pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA 3301 di Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah, Selasa (9/8). (Republika/Amin Madani)

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nila Moeloek mengatakan, menghimbau para calon jamaah atau Muslim yang berniat pergi haji, untuk menjaga kondisi kesehatannya. Terlebih bagi para jamaah berusia lanjut, yang menurutnya, sudah dipastikan mengidap setidaknya satu penyakit, dan kebanyakan adalah hipertensi dan jantung.

“Saya juga menghimbau setiap orang yang sudah yang sudah berniat mendaftar haji, sebaiknya kesehatannya sudah diperiksakan lebih dahulu,” jelas Nila Moeloek di Jakarta, Rabu (12/6).

Baca Juga

“Artinya kita siap begitu berangkat kita itu dalam keadaan yang sehat yang prima jangan pada waktu keberangkatan jamaah itu sakit,” sambung Nila.

Bukan hanya menyiapkan kondisi agar tetap prima sebelum berangkat, jamaah juga perlu menjaga kesehatan selama perjalanan haji. Mengingat durasi penerbangan dari tanah air menuju tanah suci yang memakan waktu lama, sekitar sembilan hingga sepuluh jam.

Lamanya durasi perjalanan ini, menyebabkan rasa asing atau tidak nyaman pada perut, telinga, atau sinus. Ini disebabkan adanya tekanan pada kabin, saat pesawat mencapai ketinggian 1.500 hingga 2.500 meter di atas permukaan air.

“Nah dari banyaknya jamaah, tentu tidak semuanya pernah naik pesawat terbang, maka tim TKHI (tenaga kesehatan haji Indonesia), dokter dan perawat dan ada juga PPIH (panitia penyelenggara ibadah haji) akan terus mendampingi para jamaah selama di dalam pesawat,” kata Menkes.

Meski tidak akan menimbulkan resiko penyakit menular, namun lamanya durasi penerbangan dapat menimbulkan naiknya resiko penyakit bawaan yang telah lama diidap jamaah. Maka Nila berharap, tim kesehatan haji ini, dapat mengantisipasi segala resiko kesehatan para jamaah.

“Kami sangat memperhatikan kesehatan para jamaah haji, mulai dari sebelum berangkat, selama penerbangan, hingga sampai disana, dan kembali lagi ke tanah air pun kami terus berusaha menjaga kondisi para jamaah,” tegas Nila. 

“Kami berharap supaya kinerja nya lebih baik lagi dari tahun-tahun sebelumnya kita melayani betul jamaah haji dengan sebaik-baiknya,” tutup dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement