REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Total jamaah dan petugas haji DIY pada 1440 Hijriah mencapai 3.630 orang. Jumlah ini terbagi menjadi 11 kelompok terbang (kloter) mulai kloter 21 SOC sampai kloter 29 SOC.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY, Edhi Gunawan mengatakan, ada pula kloter tambahan 96 SOC dan 97 SOC. Penambahan seiring tambahan kuota yang didapat Indonesia.
Ia menjelaskan, DIY mendapatkan 379 kuota dari total 10 ribu kuota yang didapatkan Indonesia. Tambahan kuota ini dibagi proporsional ke seluruh provinsi, termasuk disesuaikan daftar tunggu.
"Angka ini kemudian dibagi 50 persen untuk jamaah usia lanjut dan pendamping, sedang sisanya untuk nomor porsi selanjutnya," kata Edhi saat Pamitan Calon Jamaah Haji DIY di Kepatihan, Senin (8/7).
Edhi menerangkan, Glenn Muhammad Ansof Kukuh Wicaksono menjadi calon jamaah haji termuda tahun ini. Glenn asal Kabupaten Sleman sendiri baru berusia 19 tahun, tujuh bulan dan tujuh hari.
Sedangkan, Supiah Mohamad Anwar menjadi calon jamaah haji tertua tahun ini. Jamaah asal Kabupaten Bantul itu sendiri telah berusia 96 tahun, tiga bulan dan 28 hari.
Waktu pemberangkatan masuk Asrama Haji Donohudan untuk kloter 21 hingga 29 SOC akan berlangsung pada 12-15 Juli 2019. Sedangkan, dua kloter tambahan akan diberangkatkan pada 4 Agustus 2019.
"Perkiraan tiba kembali di Solo mulai 24-27 Agustus 2019, dan dua kloter terakhir jamaah DIY dijadwalkan tiba di Tanah Air pada 15 September 2019," ujar Edhi.
Adapun pemondokan selama di Mekkah, khusus jamaah asal embarkasi SOC, termasuk jamaah haji DIY akan ditempatkan di Jarwal yang berjarak satu kilometer. dari Masjidil Haram.
Edhi merasa, Kemenag melalui Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh telah berusaha maksimal meningkatkan kualitas pelayanan. Termasuk, dalam katering, sudah diusahakan ada menu daerah.
"Insya Allah jamaah haji Indonesia akan mendapatkan menu khas daerah, sebanyak tiga kali dalam satu pekan," kata Edhi.
Hingga kini, menu-menu itu sedang diusahakan dapat diberikan apda Selasa, Kamis dan Sabtu. Hal ini dilakukan demi mengobati kerinduan jamaah kepada menu-menu khas Nusantara.