IHRAM.CO.ID, Oleh Muhammad Hafil dari Jeddah, Arab Saudi
Sekitar 30 menit menjelang pesawat GA 980 yang membawa 370 petugas haji daerah kerja (Daker) Makkah, mendarat di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, sejumlah petugas kesehatan maju ke depan petugas lainnya di masing-masing row pesawat, Selasa (9/7) sore Waktu Arab Saudi (WAS). Mereka bersiap untuk memimpin senam peregangan bagi ratusan petugas lainnya.
Para petugas kesehatan itu meminta petugas yang masih duduk di kursi pesawat untuk mengikuti arahan dan instruksi mereka. Para petugas lainnya pun mengiyakan dan mengikuti arahan tersebut.
Ada beberapa gerakan senam yang dilakukan. Yaitu, gerakan pertama dimulai dengan menengokan kepala ke samping kiri dan ke ke kanan. Kemudian, gerakan mematahkan leher ke kiri dan ke kanan. Setelah itu, seluruh petugas diajak untuk mengangkat tangan ke atas dan menyatukan seluruh jari-jari mereka dari kedua tangan.
Gerakan berikutnya adalah tangan masih di atas dengan jari dikaitkan kemudian dilakukan gerakan mematahkan pinggang ke kiri dan ke kanan. Masing-masing gerakan itu dilakukan dalam 10 repetisi atau hitungan.
Baik tim petugas kesehatan maupun petugas lainnya yang ada di dalam pesawat, sangat antusias mengikuti senam peregangan ini. Tak ada satupun instruksi gerakan yang dilewatkan.
Alhasil, wajah-wajah para petugas itu yang tadinya terlihat masih mengantuk, langsung terlihat lebih segar. Dan, mereka pun saling memberi senyuman satu sama lain di antara sesama petugas.
Meldy Muzada E, adalah salah seorang petugas kesehatan yang memimpin senam peregangan selama berada di dalam pesawat tadi. Dokter spesialis penyakit dalam yang bertugas di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah tersebut menjelaskan alasan di balik perlunya senam peregangan di pesawat sebelum pesawat mendarat.
"Kita ini kan dalam penerbangan dari Jakarta ke Jeddah menghabiskan waktu sekitar 8-9 jam. Kalau otot tidak bergerak maka peredaran darat tidak lancar," kata Meldy menjelaskan.
Menurut Meldy, senam peregangan sebelum pesawat mendarat itu tujuannya ketika kita sudah mendarat, maka otot-otot sudah kembali siap untuk melakukan aktivitas selanjutnya. Misalnya, umrah dan melakukan perjalanan ke Makkah.
Untuk diketahui, dalam penerbangan haji ini dimulai dengan gelombang pertama yang mengantarkan jamaah calon haji dari Tanah Air ke Madinah. Setibanya di bandara Madinah, jamaah langsung diarahkan ke hotel dan setelahnya bisa langsung melakukan ibadah arbain di Masjid Nabawi.
TPP sedang memandu senam peregangan untuk petugas haji selama berada di dalam pesawat penerbangan Jakarta-Jeddah, Kamis (4/7).
Sedangkan penerbangan gelombang kedua mengantarkan jamaah haji dari Tanah Air ke Jeddah. Setelah tiba di bandara Jeddah, jamaah langsung mengambil ihram dan melakukan perjalanan darat ke Makkah sekitar dua jam untuk melaksanakan umrah.
Durasi penerbangan dari Tanah Air ke Arab Saudi membutuhkan waktu sekitar 8-10 jam. Sebagai contoh, penerbangan dari Jakarta ke Jeddah membutuhkan waktu hampir Sembilan jam. Durasi ini akan lebih panjang jika penerbangan dilakukan dari wilayah Indonesia Timur.
Menurut Meldy, senam peregangan ini akan dilakukan di setiap penerbangan haji. Karena itu, Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) sudah dibekali senam peregangan di dalam pesawat tersebut.
Sehingga, nantinya mereka bisa memberikan instruksi senam peregangan ini kepada jamaah haji," kata Meldy
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Eka Jusup Singka, mengatakan bahwa senam peregangan di udara ini merupakan salah satu contoh penerapan Gerakan Mayarakat Hidup Sehat (GERMAS) dengan melakukan aktivitas fisik.
Tidak hanya bagi petugas, senam peregangan juga dianjurkan dilakukan oleh jemaah haji Indonesia. Karena senam peregangan merupakan bagian dari Germas.
"Saya sarankan jamaah haji Indonesia juga melakukan peregangan seperti yang dilakukan para petugas haji," katanya.