Jumat 12 Jul 2019 22:33 WIB

Rumah Sakit Haji Pondok Gede Rawat 2 Calon Jamaah Haji

2 calon jamaah haji yang dirawat tertunda pemberangkatannya.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nashih Nashrullah
Jamaah calon haji kelompok terbang (kloter) 1 embarkasi haji Jakarta-Pondok Gede menunggu proses administrasi dan pemeriksaan kesehatan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin (16/7).
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Jamaah calon haji kelompok terbang (kloter) 1 embarkasi haji Jakarta-Pondok Gede menunggu proses administrasi dan pemeriksaan kesehatan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin (16/7).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA — Sebanyak dua calon jamaah haji (calhaj) masih dirawat di Rumah Sakit Haji Jakarta di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur. Calhaj tersebut berasal dari kelompok terbang (kloter) 8 asal DKI Jakarta.  

“Saat ini, hanya dua orang jamaah yang dirawat,” kata Kepala bidang Kesehatan Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi/Debarkasi Pondok Gede Jakarta, Ade Erma, kepada Republika.co.id, Jumat (12/7). 

Baca Juga

Dia menerangkan, kedua calhaj Kloter 8 tersebut atas nama Rohayati Jahari (53 tahun) dan Abdul Karim Hasan (56 tahun). Namun, Erma enggan menjelaskan secara spesifik kondisi dua calhaj tersebut. Pun dia belum bisa memastikan ihwal apakah calhaj tersebut bisa berangkat ke tanah suci atau tidak. 

Erma mengatakan dua calhaj tersebut dapat segera berangkat, setelah dokter spesialis yang merawat memberi rekomendasi keluar dari RS Haji Jakarta. Namun, jika hasil rujukan menunjukkan calhaj tidak bisa berangkat, Ketua PPIH yang akan memberikan hasil akhir.

“Kami menyampaikan rekomendasi dari dokter yang merawat ke Ketua PPIH. Beliau yang memutuskan apakah jamaah berangkat atau tidak,” ujar Erma.

Ketua PPIH Embarkasi/Debarkasi Pondok Gede, Saiful Mujab, menegaskan tidak ada persoalan berarti selama masa pemberangkatan calhaj Gelombang I di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta. Permasalahan hanya terkait kesehatan sejumlah calhaj yang terpaksa harus ditunda keberangkatannya. “Ini hanya terkait kesehatan jamaah risti (risiko tinggi),” kata Saiful.

Dia mengatakan, jika ada calhaj yang terkendala berangkat karena masalah kesehatan, PPIH langsung menghubungi keluarga untuk menginformasikan hal itu. PPIH menyatakan calhaj dapat segera berangkat dan bergabung dengan kloter selanjutnya, setelah mendapat rekomendasi dari hasil analisa dokter. Apabila ternyata calhaj tersebut tidak dapat berangkat tahun ini, PPIH melakukan musyawarah dengan pihak keluarga. Umi

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement