Rabu 17 Jul 2019 14:01 WIB

Tertunda 14 Jam, Panitia Haji Minta Tanggapan Garuda

Kloter haji 14 Embarkasi Makassar tertunda keberangkatannya hingga 14 jam

Rep: Syahruddin El-Fikri/ Red: Hasanul Rizqa
Kadaker Madinah Akhmad Jauhari (baju putih, berkopiah) memberikan keterangan kepada wartawan
Foto: Republika/Syahruddin El-Fikri
Kadaker Madinah Akhmad Jauhari (baju putih, berkopiah) memberikan keterangan kepada wartawan

IHRAM.CO.ID, MADINAH — Panitia Penyelenggaraa Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi meminta tanggapan dari pihak maskapai Garuda Indonesia soal keterlambatan penerbangan yang akan membawa jamaah haji ke Madinah. Hal itu disampaikan Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah, Akhmad Jauhari kepada wartawan di kantor Misi Haji Indonesia, Madinah, Rabu (17/7) pagi waktu Arab Saudi (WAS).

“Laporan yang kami dapatkan, kemarin (Selasa, 16/7), kloter 14 Ujung Pandang (Makassar) seharusnya terbang pukul 19.00 waktu setempat, namun karena alasan teknis pesawat sehingga tadinya terbang, tapi kemudian balik lagi ke embarkasi dan baru diberangkatkan pukul 06.00 pagi ini waktu Indonesia,” ujar Jauhari, Rabu (17/7).

Baca Juga

Atas kejadian keterlambatan (delay) ini, pihaknya meminta adanya penjelasan resmi dari pihak maskapai tersebut. “Jika tidak diinformasikan dari awal, nanti akan berdampak pada layanan, juga akomodasinya akan bermasalah, konsumsinya nanti juga ada masalah. Ini yang harus dihindari,” terangnya.

Pihaknya akan segera melakukan koordinasi dan evaluasi, baik ditingkat internal daker Madinah, maupun dengan PPIH Pusat. Termasuk evaluasi dan koordinasi soal layanan konsumsi dan akomodasi.

“Untuk layanan konsumsi kedatangan sejak awal, berarti kan harus kami cancel (membatalkan --Red). Kami harus koordinasi dengan perusahaan kateringnya,” kata dia.

Sebab, lanjut Jauhari, hal ini akan sangat mengganggu koordinasi dengan pihak-pihak terkait dan kinerja PPIH di Arab Saudi, khususnya di Madinah. Dapat dibayangkan, kata dia, bagaimana kalau hal tersebut tidak diinformasikan dari awal, dan kemudian pihak PPIH sudah menyiapkan konsumsi.

“Bisa dipastikan, dengan delay 10 jam itu akan sangat mengganggu, khususnya penyiapan katering. Bisa-bisa konsumsi yang disiapkan akan sia-sia saja,” terangnya.

Sebagaimana diketahui, Kelompok Terbang (Kloter) 14 Embarkasi Makassar (UPG) ini dijadwalkan akan membawa jamaah sebanyak 455 orang. Mereka terdiri atas 450 orang calon jamaah haji dan lima petugas kloter. Kelima petugas itu terdiri atas seorang ketua kloter, seorang tim pembimbing haji daerah (TPHD), dan tiga orang petugas kesehatan daerah (TPHD).

Kloter 14 ini rencananya berangkat tanggal 16 Juli 2019 pukul 19.00 waktu Indonesia Tengah (WITA), dan tiba di Madinah pukul 01.35 waktu Arab Saudi (WAS) pada Rabu (17/7) dini hari. Jamaah asal Maluku dari Kloter 14 UPG ini direncanakan akan menginap di Hotel Diyar Al-Habib sektor 5.

Atas hal ini, pihak PPIH di Tanah Suci harus mengoordinasikan dengan pihak-pihak terkait agar layanan yang diberikan kepada jamaah tetap lancar.

Saat berita ini ditulis, belum diperoleh keterangan atau penjelasan dari pihak Garuda Indonesia yang membawa jamaah asal Maluku Kloter 14 Embarkasi Makassar atau Ujung Pandang tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement