Jumat 19 Jul 2019 16:47 WIB

Bahan Masakan untuk Jamaah Didatangkan dari Tanah Air

Sajian untuk jamaah haji mengutamakan cita-rasa khas Nusantara

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Hasanul Rizqa
Juru masak sedang memasak tempe dan tahu bacem serta masakan Indonesia lainnya di dapur perusahaan katering Ahla Zad di kawasan Zaidi, Makkah, Jumat (19/7). Masakan Indonesia ini dimasak oleh juru masak asal Indonesia dan masakannya akan dinikmati oleh jamaah haji asal embarkasi Solo di Hotel Kiswah, kawasan Jarwal.
Foto: Republika/Muhammad Hafil
Juru masak sedang memasak tempe dan tahu bacem serta masakan Indonesia lainnya di dapur perusahaan katering Ahla Zad di kawasan Zaidi, Makkah, Jumat (19/7). Masakan Indonesia ini dimasak oleh juru masak asal Indonesia dan masakannya akan dinikmati oleh jamaah haji asal embarkasi Solo di Hotel Kiswah, kawasan Jarwal.

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Penyediaan makanan untuk jamaah haji Indonesia sudah berdasarkan menu masakan Nusantara. Karena itu, bahan-bahan yang digunakan pun mesti didatangkan dari Indonesia.

Adalah sosok chef Muhammad David Ramadhon, juru masak yang bekerja di perusahan katering Ahla Zad. Dia mengatakan, masakan yang disediakan untuk jamaah haji Indonesia mengutamakan cita-rasa Nusantara. Karena itu, bahan-bahannya pun berasal dari Tanah Air.

Baca Juga

"Kalau masakan Indonesia, ya harus bahan Indonesia. Sekitar 60 persen bahannya ada di sini dan 40 persen dari Indonesia," kata David saat ditemui di dapur Ahla Zad, kawasan Zaidi, Makkah, Jumat (19/7).

David menyebut beberapa bahan-bahan yang didatangkan dari Indonesia. Misalnya, daun jeruk, lengkoas, sereh, daun salam, dan kencur.

Pada Jumat ini, David dan timnya yang beranggotakan lima orang Indonesia juga, memasak menu ayam garang asam. Makanan ini ditujukan untuk jamaah haji kloter Solo di yang tinggal di Hotel Kiswah, kawasan Jarwal.

Sementara, Kepala Seksi Konsumsi PPIH Daker Makkah, Beny Darmawan mengatakan, pihaknya rutin melakukan inspeksi ke dapur-dapur penyedia katering. "Alhamdulillah, inspeksi kita menemukan bahwa dari hasil pemeriksaan, makanan sudah siap," kata Beny.

Menurut Beny, dari hasil inspeksi itu juga ditemukan, bahwa makanan yang dipesan sudah sesuai. Rasanya sama dengan masakan khas Jawa Tengah tersebut.

"Jadi, jamaah Indonesia jangan khawatir dengan menu makanan yang akan disediakan," kata Beny.

Dia menjelaskan, perusahaan katering Ahla Zad ini dikontrak untuk menyediakan makanan untuk jamaah haji Indonesia. Khususnya, jamaah yang berasal dari kloter embarkasi Solo atau Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Secara umum, Beny mengatakan, ada 36 katering  yang dikontrak oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Makkah. Puluhan perusahaan itu menyediakan makanan untuk jamaah haji Indonesia selama berada di Kota Makkah.

Beny , meminta agar perusahaan katering menjaga kualitas makanan yang akan dikonsumsi oleh jamaah.

Selama berada di Kota Makkah, para jamaah haji Indonesia akan menerima 40 kali paket makanan. Makanan akan diberikan pada siang dan malam hari. Ditambah, paket kudapan untuk pagi hari yang diberikan bersamaan dengan makan malam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement