Bahkan, lanjut Kiai Umar, paspornya sempat ditahan ketika sampai di pemeriksaan imigrasi. Akhirnya, dengan penjelasan dan segala bukti yang dimiliki, para petugas bandara mempersilakan Kiai Umar untuk melanjutkan perjalanannya ke Makkah.
Cerita mengharukan kembali terjadi ketika Kiai Umar sampai di pemondokan untuk jamaahnya di kawasan Syisah, Makkah. Di mana, dia bertemu dengan sahabat lamanya yang pernah sama-sama mengabdi di Kanwil Kemenag Papua yang bernama Robby.
Pertemuan itu terlihat penuh haru bagi mereka. Saling berpelukan dan menangis melepas kerinduan setelah 10 tahun berpisah.
"Saya asli Nabire, beliau (Kiai Umar) adalah orang tua saya, kakak saya, waktu tugas di Nabire," kata Bobby.

Gelombang II tiba Jamaah asal Papua yang tergabung dalam Kloter 18 UPG, tiba di Hotel 216 Al Hasan Al Adel, kawasan Syisah, Kota Makkah, Arab Saudi, Sabtu (20/7) pagi. Kloter yang memberangkatkan 445 jamaah dan 5 orang petugas tersebut merupakan jamaah haji gelombang kedua yang pertama tiba di Kota Makkah.
"Tanpa diduga kita bertemu di sini," kata Bobby.
Kiai Umar pun mengaku sangat senang bertemu dengan sahabatnya itu. Apalagi Robby saat ini menjadi petugas haji di Sektor II tempat Kiai Umar dan jamaahnya menginap.
Jamaah haji yang yang dibina oleh Kiai Umar tergabung dalam Kloter 18 UPG dan merupakan kloter pertama gelombang kedua yang tiba Makkah, Sabtu (20/7) pagi. Mayoritas jamaah di kloter ini adalah adalah jamaah haji yang berasal dari Papua.
Mereka tiba di Kota Makkah pada pukul 08.00 WAS dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah. Mereka langsung ditempatkan di Hotel 216 Al Hasan Al Adel di kawasan Syisah.
Jumlah jamaah yang tiba berjumlah 445 orang dan 5 orang petugas kloter. Di mana, petugas kloter ini terdiri dari tim pemandu haji daerah, tim pembimbing ibadah haji, dan tim kesehatan haji Indonesia.