Ahad 14 Jul 2019 15:06 WIB

Jamaah Haji Indonesia Lakukan Gerakan Minum Air Bersama

Tubuh jamaah haji berpotensi kekurangan cairan akibat duduk terlalu lama.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Dwi Murdaningsih
Jamaah haji Indonesia asal Kloter 1 Embarkasi Surabaya (SUB) meninggalkan hotel tempat mereka menginap di Madinah, Ahad (14/7). Mulai hari ini jamaah haji Indonesia bergerak ke Makkah untuk melaksanakan ibadah haji.
Foto: Republika/Syahruddin El-Fikri
Jamaah haji Indonesia asal Kloter 1 Embarkasi Surabaya (SUB) meninggalkan hotel tempat mereka menginap di Madinah, Ahad (14/7). Mulai hari ini jamaah haji Indonesia bergerak ke Makkah untuk melaksanakan ibadah haji.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Petugas kesehatan haji Indonesia mengajak para jamaah haji Indonesia yang baru saja tiba di Bandara Prince Mohammed bin Abdulaziz Madinah pada Sabtu (13/7) WAS untuk menerapkan gerakan minum air bersama. Gerakan ini untuk mengurangi kelelahan dan menghindari dehidrasi bagi para jamaah.

Selama perjalanan panjang berjam-jam dari Indonesia ke Arab Saudi, tubuh para jamaah haji berpotensi kekurangan cairan dan mengalami kepenatan akibat duduk terlalu lama. Tim promotif preventif (TPP) PPIH bidang mesehatan menganjurkan jamaah untuk sesering mungkin minum air, khususnya air zam-zam atau air mineral. 

Konsumsi air minum dilakukan selama perjalanan di pesawat, begitu tiba di bandara Arab Saudi maupun ketika menjalani rangkaian ibadah haji di tanah haram. Tim Promotif Preventif (TPP) 2019 yang ditugaskan di sektor bandara untuk menyambut dan mengedukasi para jemaah haji Indonesia, menerapkan gerakan minum air bersama tersebut. 

Ajakan ini dilakukan di beberapa lokasi kedatangan jamaah yang baru mendarat di Bandara Madinah.Jamaah haji yang baru turun dari pesawat terlihat banyak kecapean.

"Jadi kami mengajak para jemaah waktu di ruang tunggu atau yang sudah naik bus, langsung kami ajak untuk minum air putih bareng,” ujar anggota TPP PPIH Kesehatan 2019 Dedi Setiawan dalam keterangan tertulis, Ahad (14/7).

Menurut Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Eka Jusup Singka, ada empat faktor utama yang menjadi penyebab masalah kesehatan jamaah haji Indonesia di Arab Saudi. Faktor tersebut harus diperhatikan oleh petugas kesehatan haji, yaitu kekurangan cairan, suhu ekstrem, kelelahan fisik, dan  kemampuan beradaptasi.

Untuk itu kata Eka mulai tahun ini Kemenkes memperkenalkan sebuah gerakan minum air bersama yang dilakukan bersama-sama antara petugas haji dan seluruh jemaah di setiap kloter. Gerakan ini mulai diperkenalkan dan dipraktikkan saat penyuluhan kesehatan di berbagai lokasi dan juga nanti saat puncak haji di wilayah Arafah, Muzdalifah dan Mina secara periodik.

“Gerakan minum air bersama kita upayakan nanti di Armina di jam 10, jam 12, jam 2 dan jam 4, itu kami minta semua jamaah ramai-ramai minum,” kata Eka.

Persoalan kekurangan cairan ini masalah klasik yang kerap diabaikan para jemaah. Dari kesaksian Kepala Pusat Kesehatan Haji, saat berkunjung ke beberapa kloter di Madinah, ia mengakui masih banyak jemaah haji yang kurang banyak minum dan makan buah-buahan, padahal keduanya tersedia di hotel masing-masing atau mudah didapatkan.

“Saya lihat itu banyak air di kamar belum diminum sama sekali. Jadi saya buka dan saya minta mereka minum langsung,” ujarnya.

Tak hanya itu, ia juga meminta para jamaah memakan buah karena masih banyak buah di kamar jamaah haji yang masih berada di kamar para jamaah haji. "Saya bilang tolong dipotong dan makan,” katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement