Senin 22 Jul 2019 18:23 WIB

Keutamaan Shalat di Masjid Nabawi

Suatu hadits Nabi SAW menyinggung tentang keutamaan shalat di Masjid Nabawi

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Hasanul Rizqa
Sejumlah jamaah berjalan-jalan di pelataran Masjid Nabawi, Madinah, Selasa (16/7) dinihari. Sebagian memanfaatkan untuk berkeliling Masjid dan menyaksikan keindahan arsitektur Masjid Nabawi.
Foto: Republika/Syahruddin El-Fikri
Sejumlah jamaah berjalan-jalan di pelataran Masjid Nabawi, Madinah, Selasa (16/7) dinihari. Sebagian memanfaatkan untuk berkeliling Masjid dan menyaksikan keindahan arsitektur Masjid Nabawi.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Jamaah haji akan melewati fase delapan atau sembilan hari di Madinah. Umumnya, mereka termotivasi untuk melaksanakan shalat arbain di Masjid Nabawi. Malahan, mungkin beberapa jamaah merasa ibadah tersebut bersifat wajib dalam rangkaian haji. Padahal, shalat arbain tak termasuk rukun haji karena semua kegiatan haji berlangsung di Makkah, bukan Madinah.

Ketua Lembaga Dakwah Khusus LDK PP Muhammadiyah Muhammad Ziyad mengatakan, shalat arbain adalah shalat wajib sebanyak 40 kali yang dilakukan berturut-turut di Masjid Nabawi. Kata arbain artinya 40. Dengan demikian, shalat arbain berarti shalat lima waktu dalam sehari yang dilakukan secara berjamaah di Masjid Nabawi, umumnya selama 8 hari tinggal di Madinah.

Baca Juga

Bagi yang mengamalkan arbain, lanjut dia, jamaah yang bersangkutan tentunya mengharapkan pahala dari sisi Allah. Pelaksanaan arbain didasarkan pada hadits Nabi SAW dari Anas bin Malik, "Barang siapa shalat di masjidku (Nabi Muhammad SAW) 40 shalat tanpa ada yang ketinggalan, maka dia dicatat bebas dari neraka, keselamatan dari siksaan dan bebas dari kemunafikan" (HR Turmudzi).

Akan tetapi, Ustaz Ziyad menuturkan, kajian hadits tersebut perlu dicermati. Ia menjelaskan, sebagian ulama menyebut hadits itu sebagai dha'if (lemah). Kelemahannya terkait dengan nama perawinya, yaitu Nabith, yang tidak dikenal dalam hadits tersebut.

Oleh karena itu, menurutnya, hadits tersebut tak bisa dijadikan hujjah (dalil) yang kuat terhadap keharusan ibadah arbain. Sementara itu, berziarah ke Masjid Nabawi tidak ada batasnya. Jamaah haji dapat berziarah selama satu jam, satu hari, dua hari, atau lebih.

"Semua tidak ada masalah. Sehingga jika ada yang melaksanakan arbain karena semata-mata didasari untuk meraih kebaikan. Sebab kebaikan shalat di Masjid Nabawi itu nilainya besar," kata Ustaz Ziyad melalui pesan elektronik kepada Ihram.co.id, Senin (21/7).

 

Keutamaan Shalat di Masjid Nabawi

Ustaz Ziyad menjelaskan, orang yang melakukan shalat wajib sebanyak 40 kali di Masjid Nabawi, insya Allah memeroleh nilai pahala yang lebih besar dibandingkan dengan shalat 40 ribu kali di masjid selain Masjid Nabawi--kecuali Masjid al-Haram, Makkah.

Hal itu sebagaimana dinyatakan dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah Ra, "Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih baik dari pada seribu shalat di masjid lainnya kecuali di Masjid al-Haram" (HR.Bukhari dan Muslim).

Ia menuturkan, hadits shahih inilah yang harus dijadikan dasar untuk meraih kebaikan atau pahala ketika ingin menunaikan ibadah shalat di Masjid Nabawi. Dengan demikian, yang menjadi nilai keutamaannya adalah shalat di Masjid Nabawi dan bukan arbain-nya.

Apabila jamaah bisa menunaikan lebih dari waktu arbain, tentu menurutnya akan lebih banyak lagi nilai pahala dan kebaikan yang dapat diraih.

Di samping itu, ia mengingatkan agar melaksanakan ibadah dengan didasari niat ikhlas semata mengharap ridha Allah SWT. Terlepas dari kajian status hadits shalat arbain ini, ia mengatakan bahwa pelajaran penting dari arba'in adalah bahwa menjaga shalat lima waktu secara berjamaah di masjid merupakan keutamaan amal yang luar biasa tinggi di sisi Allah.

"Semangat memakmurkan masjid itu yang menjadi penting untuk dilanjutkan sepanjang hayat seorang Muslim. Sekaligus mengajarkan tentang kedisiplinan menjaga waktu dan kekuatan menjaga kebersamaan," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement