IHRAM.CO.ID, LEEDS – Imam Qari Asim menunjuk penasihat independen untuk mengusulkan definisi Islamofobia. Imam Qari Asim, Wakil Ketua Kelompok Kerja Kebencian Anti-Muslim tersebut, akan melaksanakan tugas itu, kata Sekretaris Komunitas James Brokenshire.
Seperti dilansir asianimages.co.uk, Rabu (34/7), Menteri Kabinet mengatakan, pemerintah dengan sepenuh hati berkomitmen memastikan bahwa Muslim tidak ditargetkan untuk kebencian, penganiayaan atau diskriminasi.
Penunjukan Imam Asim menandai langkah lebih lanjut dalam membantu mencapai tujuan itu dan memastikan bahwa kami mengembangkan definisi Islamofobia yang efektif yang mendapat dukungan luas.
"Untuk mengatasi meningkatnya sentimen anti-Muslim yang mengkhawatirkan, sangat penting bahwa Islamofobia didefinisikan. Saya sangat berkomitmen untuk bekerja di komunitas Muslim dan dengan para pemangku kepentingan yang relevan untuk merumuskan definisi Islamofobia yang kuat, komprehensif, dan bisa diterapkan," Kata Imam Qari.
"Saya merasa terhormat dipercayakan dengan peran ini, yang akan memiliki dampak luas dalam melindungi Muslim Inggris dan mengatasi kebencian anti-Muslim." Ujarnya.
Seorang juru bicara untuk Kementerian Perumahan, Komunitas dan Pemerintah Daerah (MHCLG) mengatakan, Pemerintah Inggris setuju perlu ada definisi formal tentang Islamofobia untuk membantu memperkuat upaya melawan kebencian anti-Muslim. Dipahami bahwa definisi tidak akan mengikat secara hukum dan tidak akan diizinkan untuk bertentangan dengan undang-undang kesetaraan.
Pemerintah menolak definisi Islamofobia yang diajukan Kelompok Parlemen Semua Pihak tentang Muslim Inggris awal tahun ini. Perdana menteri yang akan datang, Boris Johnson setuju dengan pesaing kepemimpinan Tory lainnya untuk mengadakan penyelidikan terhadap tuduhan Islamofobia di Partai Konservatif selama debat TV langsung selama kampanye, tetapi para kritikus menuduhnya mencairkan janji setelah itu.