IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Menteri Urusan Islam Abdullatif Al-Asheikh mengimbau kepada jamaah haji yang telah tiba di Saudi untuk mematuhi aturan selama berhaji sesuai dengan Alquran.
Dilansir di Saudigazette, Senin (29/7) Al Asheikh menjelaskan aturan tersebut jelas tercantum dalam Alquran seperti al-Baqarah ayat 197, "Waktu pelaksanaan ibadah haji ialah bulan-bulan yang dimaklumi, mulai dengan bulan Syawal dan berakhir pada sepuluh hari (pertama) di bulan Zulhijah. Siapa yang mewajibkan dirinya melaksanakan ibadah haji pada bulan-bulan tersebut dan melaksanakan ihram haji, maka ia dilarang bersetubuh dan melakukan hal-hal yang merupakan pengantar bersetubuh.
Dia juga dilarang keras keluar dari ketaatan kepada Allah dengan melakukan perbuatan maksiat, demi menghormati keagungan waktu dan tempat tersebut. Dan ia juga dilarang melakukan perdebatan yang menjurus kepada kemarahan dan perseteruan.
Perbuatan baik apapun yang kalian lakukan pasti diketahui oleh Allah untuk dibalasnya. Laksanakanlah ibadah haji seraya melengkapi diri dengan bekal makanan dan minuman yang kalian butuhkan. "Dan ketahuilah bahwa sebaik-baik bekal dan dapat memperlancar semua urusanmu ialah ketakwaan kepada Allah. Maka takutlah kalian kepada-Ku dengan cara menjalankan perintah-perintah-Ku dan menjauhi larangan-larangan-Ku, wahai orang-orang yang berakal sehat,"jelasnya dalam Konferensi Pers, Ahad (28/7).
Al Asheikh menekankan bahwa siapa pun yang mencoba menciptakan kekacauan di antara jamaah haji tidak diragukan lagi berdosa di dunia ini dan di akhirat. Seperti yang pernah dikatakan Raja Salman yang menekankan bahwa pelaksanaan ibadah haji adalah hanya untuk menyembah Allah SWT, dan tidak membangkitkan sektarianisme, membenci, menanamkan kriminalitas, dan kejahatan.
Al Asheikh mengatakan bahwa kementerian telah memilih sejumlah besar Du'aat yang terkenal dengan pendekatan moderat mereka untuk memandu para jamaah selama pelaksanaan haji. Kementerian juga telah memilih akademisi perempuan, yang sangat berkualifikasi dalam Syariah, untuk bekerja sebagaim pembimbing haji.
Mereka akan membantu menjelaskan kepada wanita dan keluarganya selama di Masjid al-Haram dan Makkah dan menyebarkan pesan moderasi dan melawan ekstremisme. Menteri mengatakan bahwa kementerian tidak diberitahu tentang pelanggaran oleh khutbah (imam yang memberikan khotbah di masjid-masjid).
Sebaliknya, ia mengatakan mereka merespons secara positif terhadap arahan kementerian dengan ketekunan dan kerja keras mereka. Sementara jumlah peziarah, yang telah tiba di Kerajaan dari berbagai negara di dunia telah mencapai hampir satu juta hingga Ahad, (28/7).