Senin 05 Aug 2019 16:15 WIB

Besok, Layanan Bus Shalawat untuk Jamaah Haji Dibatasi

Menyambut puncak haji, layanan bus Shalawat untuk jamaah akan dihentikan sementara

Rep: Syahruddin El-Fikri/ Red: Hasanul Rizqa
Jamaah haji Indonesia saat menggunakan bus shalawat yang membawa mereka dari Masjidil Haram menuju pemondokan di Syisyah (rute no 6),  Makkah, Kamis (1/8). PPIH Arab Saudi 2019 menyediakan sebanyak 450 bus shalawat untuk jamaah haji Indonesia.
Foto: Republika/Syahruddin El-Fikri
Jamaah haji Indonesia saat menggunakan bus shalawat yang membawa mereka dari Masjidil Haram menuju pemondokan di Syisyah (rute no 6), Makkah, Kamis (1/8). PPIH Arab Saudi 2019 menyediakan sebanyak 450 bus shalawat untuk jamaah haji Indonesia.

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Bus shalawat merupakan salah satu fasilitas yang berfungsi melayani jamaah haji dari Masjid al-Haram ke hotel-hotel tempat mereka tinggal di Makkah, Arab Saudi. Namun, pada Selasa (6/8) mendatang, layanan bus Shalawat akan dihentikan sementara sejak pukul 10.00 waktu Arab Saudi (WAS). Hal itu disampaikan Kepala Pos Terminal Syib Amir Mekkah, Sugandi. Menurut dia, penghentian sementara itu disebabkan adanya persiapan untuk wukuf.

"Layanan dihentikan mulai besok Selasa (5/8) hingga tanggal 16 Agustus untuk wukuf hingga hari tasyrik," ujarnya kepada tim media center haji,  Senin (5/8) di Terminal Syib Amir, waktu Arab Saudi.

Baca Juga

Ia mengimbau kepada jamaah haji yang akan menggunakan layanan bus shalawat supaya memahami kebijakan ini.

"Jangan sampai jamaah ada yang mengeluh tidak ada bus, karena ini sudah merupakan kebijakan dari Pemerintah Arab Saudi dan diinformasikan kepada seluruh negara pengirim jamaah haji," kata Sugandi.

 

Dia menambahkan, penghentian operasional bus shalawat ini juga sudah diinformasikan kepada negara-negara lainnya.

"Mereka juga sudah memahaminya," lanjut ayah dari Muhammad Syib Amir.

Karena itu, ia mengingatkan jamaah haji agar mulai besok, mempersiapkan diri untuk kegiatan Armuzna.

"Siapkan fisik, kurangi aktivitas di luar ruangan supaya saat ibadah puncak haji tetap optimal," ungkapnya

Pria kelahiran Karawang ini menyatakan, puncak haji adalah Arafah. Karenanya, jangan sampai tidak bisa melaksanakan ibadah puncak haji dikarenakan terganggunya fisik akibat kelelahan.

"Jangan sampai haji sia-sia, padahal sudah menunggu untuk berhaji selama belasan tahun, akibat tidak bisa menyiapkan diri secara optimal," kata Sugandi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement