Jumat 09 Aug 2019 15:15 WIB

Tim Kemenkes Cek Kesiapan Operasional di Armuzna

Kemenkes memastikan fasilitas dan personil kesehatan siap melayani jamaah.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Agung Sasongko
Tim Asistensi Kementerian Kesehatan mengunjungi sejumlah tempat di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna). Kenjungan yang dilakukan pada Kamis (8/8) pagi waktu setempat.
Foto: Dok Istimewa
Tim Asistensi Kementerian Kesehatan mengunjungi sejumlah tempat di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna). Kenjungan yang dilakukan pada Kamis (8/8) pagi waktu setempat.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Tim Asistensi Kementerian Kesehatan mengunjungi sejumlah tempat di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna). Kunjungan ini untuk memastikan operasional pelayanan Armuzna siap digunakan.

Tim asistensi pusat dipimpin Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes, Siswanto, didampingi oleh Kepala Pusat Kesehatan Haji dan sejumlah pejabat eselon II Kemenkes.

"Lokasi pertama yang dikunjungi adalah klinik kesehatan milik Kerajaan Arab Saudi. Klinik ini kata Aji, bisa dijadikan rujukan bagi pasien asal Indonesia," kata Anggota TPP Aji Muhawarman saat dihubungi Republika, Jumat (9/8).

Klinik Arab Saudi akan disediakan satu orang dokter umum, dua dokter spesialis, dan beberapa tenaga paramedis. Sementara di Arafah, tim asistensi dan rombongan lainnya juga singgah di Pos Kesehatan Arafah.

 "Pos yang dikelola oleh tim mobile bandara ini sudah rampung dan siap untuk melayani jamaah," katanya.

Aji mengungkap, tim kesehatan menemukan pos kesehatan belum tersedia listrik yang memadai dan tidak ada pendingin ruangan. Muasasah merespons temuan itu sehingga pos kesehatan kini dialiri listrik dan berpendingin udara.

Setelah tim asistensi meninjau pos kesehatan di Arafah dilanjutkan ke Muzdalifah. Di sana, tidak tersedia pos kesehatan khusus.

"Karena memang jamaah hanya singgah sesaat untuk mabit dan mengumpulkan kerikil. Meski begitu, Kemenkes tetap menyiapkan pos-pos adhoc dan ambulans yang berjaga," katanya.

Pada kesempata itu juga, Kapuskeshaji Eka Jusup memastikan ambulans milik Indonesia ditempatkan di lokasi yang mudah diakses. Perjalanan tim asistensi diakhiri di Mina. Pos Kesehatan Mina sudah berdiri dan siap memberikan layanan terbaiknya.

Setelah melakukan peninjauan Kabalitbangkes Siswanto secara umum menilai fasilitas kesehatan dan personil yang terlibat sudah siap melayani seluruh jamaah haji Indonesia yang membutuhkan.

“Kalau menurut saya sudah siap. Saya kira kita kan juga sudah punya TGC, saya kira untuk Armina itu vital mengurangi kesakitan dan kematian,” terang Siswanto.

Tim Asistensi Kemenkes terdiri atas 7 orang. Selain Kabadan Litbangkes dan Kapuskeshaji, tim beranggotakan Kepala Biro Hukum dan Organisasi, Sundoyo; Sesditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Arianti Anaya; Direktur Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT, Sodikin Sadek; dan Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional, Ina Rosalina.

Aji menyampaikan, tim akan berada di Arab Saudi hingga 20 Agustus mendatang untuk memberikan asistensi teknis kepada petugas kesehatan haji Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement