Sabtu 10 Aug 2019 09:40 WIB

Ribuan Jamaah Haji Kunjungi Jabal Rahmah

Jamaah haji berduyun-duyun menyambangi Jabal Rahmah.

Peziarah mendaki Jabal Rahmah di Arafah, Makkah. Lokasi tersebut berada tepat di tengah wilayah wukuf Arafah.
Foto: Republika/Fitrian Zamzami
Peziarah mendaki Jabal Rahmah di Arafah, Makkah. Lokasi tersebut berada tepat di tengah wilayah wukuf Arafah.

IHRAM.CO.ID, Oleh Syahruddin El-Fikri, wartawan Republika

Dari Arafah, Arab Saudi

Baca Juga

ARAFAH -- Ribuan jamaah haji sejak Jumat (9/8) sore hingga Sabtu (10/8) dini hari, berduyun-duyun mendatangi Jabal Rahmah. Mereka dari dari berbagai penjuru bangsa, di antaranya jamaah dari Turki, Iran, India, Pakistan, dan Indonesia. 

Mereka berbondong-bondong mendatangi Jabal Rahmah, bukit yang diyakini sebagai tempat bertemunya nenek moyang umat manusia, yakni Nabi Adam Alaihissalam (AS) dan istrinya yang bernama Siti Hawa.

Sebagaimana dikisahkan, Nabi Adam dan Siti Hawa dipisahkan sejak diturunkan dari surga. Keduanya diturunkan di daerah yang berbeda. 

Menurut Kyai Musthofa Aqil Siraj, Nabi Adam diturunkan di daerah India, sedangkan Siti Hawa diturunkan di Jeddah. 

"Keduanya dipisahkan ratusan tahun hingga kemudian keduanya bertemu di Jabal Rahmah," ujar Kyai Musthofa saat memberikan tausiyah di Padang Arafah, Jumat (9/8) malam. 

Dalam sebuah riwayat disebutkan, Adam dan Hawa terpisah selama 200 tahun sebelum bertemu di Jabal Rahmah. Riwayat lain menyebutkan, keduanya dipisahkan selama 40 tahun. 

Jamaah haji yang akan melaksanakan wukuf di Arafah pada Sabtu, 10 Agustus dan bertepatan dengan 9 Dzulhijjah, mendatangi Jabal Rahmah yang tingginya sekitar 30 meter itu dari kakinya.

Maktab (tenda) yang berdekatan dengan lokasi Jabal Rahmah, membuat mereka merelakan waktunya untuk mendatangi bukit tersebut. Untuk Maktab Indonesia, lokasi terdekat menuju bukit itu berjarak sekitar 2,2 kilometer arah bila ditempuh dengan berjalan kaki memerlukan waktu kurang lebih 30 menit. 

Mereka membawa sejumlah peralatan dan perbekalan. Ada yang membawa tikar, karpet, bahkan bantal. Ada pula yang membawa minuman, snack, dan lainnya. Beberapa warga yang dilewati, memberikan minuman ringan untuk peziarah. 

Di puncak Jabal Rahmah itu, para jamaah ada yang berswafoto, berzikir, berdoa, membaca Alquran, bahkan mendirikan shalat di batas bukit 'kasih sayang' itu. 

Selain itu, mereka mengabadikan lingkungan sekitarnya. Dari atas bukit tersebut, mereka memotret dan mengambil video lingkungan sekitarnya. Cahaya temaram menambah indah pemandangan Jabal Rahmah dan lingkungan sekitarnya. 

Ada pula yang memanfaatkan waktu selama mereka di atas bukit Jabal Rahmah itu untuk menghubungi keluarga, bahkan orang yang mereka sayangi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement