Senin 12 Aug 2019 14:27 WIB

Jamaah Mengaku Puas dengan Sajian Selama di Arafah dan Mina

Jamaah haji menyebut, menu yang beragam dan enak membuat mereka puas

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Hasanul Rizqa
  Jutaan jamaah haji seluruh dunia berkumpul di padang Arafah untuk melaksanakan wukuf yang merupakan salah satu rukun haji.
Foto: AP/Amr Nabil
Jutaan jamaah haji seluruh dunia berkumpul di padang Arafah untuk melaksanakan wukuf yang merupakan salah satu rukun haji.

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Sejumlah jamaah haji Indonesia yang ditemui Ihram.co.id mengaku puas dengan menu katering yang mereka terima saat puncak haji di Arafah dan Mina. Rasa yang disajikan sesuai dengan selera mereka.

"Sesuai lindah kita," kata Rustam (43 tahun), jamaah asal Kelompok Terbang (Kloter) 9 embarkasi Banjarmasin yang tinggal di tenda Maktab 50 saat ditemui di tendanya, Senin (12/8) dini hari.

Baca Juga

Rasanya diakui Rustam juga sudah enak. Selain itu, kandungan gizi yang disajikan menurutnya juga sehat. "Ada nasi, lauk, dan sayur. Lauknya pun ada rendang, ikan, ayam, puas." kata Rustam.

Selain itu, Rustam juga puas dengan tambahan makanan yang diterima jamaah. Di antaranya, kue, juz, dan buah. "Alhamdulillah patut disyukuri," kata Rustam.

Sementara, Rohmat asal kloter 59 SOC yang tinggal di tenda maktab 50 mengatakan, makanan yang diterimanya saat di Arafah dan  Mina sudah lebih daru cukup. "Alhamdulillah, suka semua dan memenuhi standar," kata Rohmat.

Saat ditanya apakah perlu ada masukan untuk penyajian katering, Rohmat mengatakan tidak ada. Baginya, makanan yang sudah diterimanya saat di Arafah dan Muzdalifah sudah sangat harus disyukuri. "Dipertahankan saja," jelas Rohmat.

Sebelumnya, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis mengatakan, di Arafah jamaah mendapatkan lima kali makanan mulai 8 Dzulhijah hingga 9 Dzulhijah malam. Sementara untuk makanan di Mina, Sri mengatakan jamaah mendapatkan 11 kali makan.

Selain itu, di Mina jamaah juga mendapatkan makan pagi selama 10-13 Dzulhijah. Ini berbeda dengan penyajian di Madinah dan Makkah di mana jamaah tidak mendapatkan makan pagi berupa nasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement