Jumat 16 Aug 2019 06:00 WIB

Petugas Kesehatan Diminta Edukasi Jamaah Haji Beristirahat

Jamaah yang terus melakukan aktivitas bisa menyebabkan kondisi tubuh melemah.

Jamaah haji kembali memadati Masjidil Haram, Rabu (14/8). Seusai pelaksanaan jumrah dan kembalinya jamaah terakhir usai nafas tsani, aktivitas jamaah akan terpusat kembali di Masjiil Haram. Ratusan ribu hingga jutaan jamaah akan melaksanakan ibadah tawaf,  baik tawaf ifadah maupun tawaf wada di rumah Allah ini sebelum kembali ke kampung halamannya.
Foto: Republika/Syahruddin El-Fikri
Jamaah haji kembali memadati Masjidil Haram, Rabu (14/8). Seusai pelaksanaan jumrah dan kembalinya jamaah terakhir usai nafas tsani, aktivitas jamaah akan terpusat kembali di Masjiil Haram. Ratusan ribu hingga jutaan jamaah akan melaksanakan ibadah tawaf, baik tawaf ifadah maupun tawaf wada di rumah Allah ini sebelum kembali ke kampung halamannya.

IHRAM.CO.ID, Laporan Muhammad Hafil dari Makkah, Arab Saudi

MAKKAH – Kepala Pusat Kesehatan Haji Eka Jusup Singka meminta para petugas kesehatan di kloter mengedukasi jamaahnya untuk istirahat, terutama setelah jamaah melakukan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

Baca Juga

“Yang perlu diperhatikan setelah Armuzna jamaah kecapaian. Kita minta kepada petugas kesehatan di kloter melakukan edukasi jamaah haji untuk bisa istirahat karena waktu setelah Armuzna ini lelah. Dan kalau mereka terus beraktivitas, misalnya melakukan ibadah yang terus-menerus tanpa melihat kondisi ini juga akan menyebabkan mereka drop,” kata Eka di KKHI Makkah, Senin (15/8).

Namun, Eka mengatakan penyakit jamaah haji semakin menurun pascapuncak haji. Artinya jumlah jamaah haji yang dirawat tidak sebanyak tahun lalu.

Menurutnya, hal ini dibantu turunnya hujan pada saat prosesi Armuzna. Jamaah haji yang meninggal saat Armuzna juga lebih sedikit jika dibandingkan tahun kemarin.

“Kita sudah melakukan evaluasi yang akan melakukan proses selanjutnya, yakni edukasi yang kuat kepada jamaah haji di gelombang kedua ini karena masih ada jamaah haji yang sakit dan harus kita perbaiki dan kita usahakan pulang ke Indonesia,” kata Eka.

Menurut Eka, pada saat puncak haji tercatat ada 23 orang yang meninggal. Sebanyak  15 orang meninggal di RS Arab Saudi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement