Oleh: Muhammad Subarkah, Jurnalisi Republika.
Bagaimana perasaan anda jika saat anda memesan sate kikil bakar dan es teh manis, tiba-tiba sadar bahwa pelayannya adalah Duta Besar Indonesia di Turki? Begitulah kekagetan yang dirasakan warganegara Indonesia yang hadir di acara Gebyar Kemerdekaan, 17 Agustus 2019 di KBRI Ankara.
Dan rasa kaget itu kemudian berimbas kepada saya. Sebab, sehari setelah hari ulang tahun kemerdekaan RI ke 74 ada cerita sahabat yang kini jadi orang top, menjadi dubes RI di Turki. Dialah anak Lombok, Lalu Muhammad Iqbal. Dia dahulu kuliah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Ketika dia ditetapkan menjadi dubes tersebut kami sempat 'reriung' makan malam dengannya.
Maka jangan heran bila lalu punya banyak kagetan seperti membuat warung angkringan di Ankara Turki itu. Suasana Yogyakarta ternyata terus membekas di benak 'Pak Dubes' ini. Dan tentu saja warga negara Indonesia yang kini berada di Turki terkaget-kaget atas terobosannya itu. Dahulu Lalu sukses membebaskan orang Indonesia yang di sandera di Somalia dan Filipina selatan. Kesuksesan demi kesuksean rupanya terus memayunginya.
Keterangan Foto: Dubes Indonesia untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal (tengah), mengenakan pakaian Surjan 'Gaya Mataraman Yogyakarta', dalam acara bazar HUT ke 74 RI di Ankara.
Sikap terkejut itu terekan dalam pengakuan seorang Ni Luh, warga negara Indonesia yang sudah 5 tahun di Ankara.
"Kaget banget aku. Setelah perhatiin lama baru sadar kalau itu Pak Dubes. Mana aku pesenannya banyak lagi. Habis tadi pakai jas, kok sekarang pake baju jawa", ucap Ni Luh Sekar, warga Indonesia yang sudah bekerja 5 tahun sebagai Spa Therapist di salah satu hotel di Ankara, Turki, dengan wajah setengah tidak percaya.
"Sumpah aku 6 tahun di Turki baru sekarang lihat Dubes bikin es teh sendiri buat kita. Terharu banget", ungkap Aulia Wardah, seorang WNI yg sudah 6 tahun menikah dengan pria Turki dan saat ini tinggal Isparta, sekitar 5 jam perjalanan darat dari Ankara.
Suana angkirang yang digelar oleh Kedubes Turki.
Dalam kegiatan Gebyar Kemerdekaan, KBRI Ankara menyediakan pojok makan yang diberi tema "Tombo Kangen (Pengobat Rindu. Red): KBRI Streetfood". Di pojok tersebut KBRI menyediakan berbagai warung jajanan nusantara yang seluruh pelayannya adalah para diplomat dan staf KBRI Ankara. Aneka stand yang disediakan antara lain Angkringan Djogdja, Mie Ayam Pejambon, Warung Bakso, Warung Rujak, Warung Asinan Bogor, Warung Es Buah, dll. Semua warung melayani sedekat mungkin dengan suasana aslinya di Indonesia.
'Sebenarnya kan setiap hari kami melayani WNI dengan setulus hati. Tapi di acara peringatan HUT RI kali ini, kami ingin melayani dengan ekspresi yang berbeda. Melayani mereka makan. Mulai dari masak hingga menyajikan.", ujar Lalu Muhamad Iqbal, Dubes Indonesia yang baru tiga bulan menempati pos barunya di KBRI Ankara.
Selain menyajikan aneka jajanan nusantara gratis, dalam peringatan HUT RI tersebut juga diselenggarakan bazar yang dimanfaatkan sejumlah warga Indonesia untuk berjualan berbagai keperluan warga. Juga disediakan Panggung Gembira dengan berbagai hiburan seperti tarian nusantara, musik dan door prize. Bahkan KBRI menyediakan doorprize berupa tiket Turki-Indonesia PP sumbangan dari salah satu perusahaan penerbangan.
Kegiatan tersebut dihadiri sekitar 500 peserta. Selain dihadiri warga Indonesia dan friends of Indonesia di Ankara dan sekitarnya, kegiatan kali ini juga dihadiri Sekitar 80 Anggota Pasukan UNIFIL Garuda yang diundang khusus oleh KBRI Ankara. Pasukan Garuda yang datang dari medan operasi di Libanon menggunakan Kapal RI Sultan Hasanudin-366 melalui pelabuhan Mercin, Turki, tersebut bahkan ikut meramaikan perayaan HUT RI dengan menampilkan "The Armed Forces Band" dan tari-tarian nusantara.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
