IHRAM.CO.ID, JEDDAH – Haji itu rahasia dan panggilan Allah. Ada orang yang mampu secara ekonomi, tapi belum tergerak untuk mendaftar haji. Banyak sekali orang yang sudah mendaftar haji biasa maupun haji khusus, tapi masih harus menunggu bertahun-tahun, bahkan belasan tahun untuk bisa berangkat.
Ada orang yang menabung bertahun-tahun untuk bisa pergi haji. Namun ada orang yang Allah mudahkan dan muliakan untuk pergi haji tanpa antre dan keluar biaya alias gratis.
Salah satunya adalah Zahra Fuaida Hakim. Gadis kecil asal Malang, Jawa Timur, menunaikan ibadah haji di usia yang sangat belia: 10 tahun. Ia bahkan pergi haji di musim haji tahun 1440 H bersama dengan ayah dan ibunya.
Semua itu merupakan berkah dari Allah SWT atas kemenangannya dalam lomba tahfizh (hapalan) Alquran kategori hpalan 20 juz yang digelar beberapa waktu lalu. Ia mendapatkan hadiah dari Dewan Masjid Indonesia (DMI) untuk menunaikan ibadah haji tahun 1440 H bersama dengan kedua orang tuanya.
Kini, gadis cilik yang masih duduk di kelas 5 Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahul Huda, Malang, Jawa Timur, sudah menyandang gelar haji (hajah) – mendahului teman-temannya bahkan guru-gurunya.
Ditanya bagaimana kesannya setelah menjadi haji, Zahra tampak malu-malu. Namun gadis cilik kelahiran 29 Mei 2009 itu tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. “Alhamdulillah, senang sudah berhaji,” ujarnya saat ditemui wartawan di Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Senin malam (19/8).
Kebahagiaan juga ditunjukkan oleh orang tua Zahra, yakni pasangan Lukman Hakim Dasuki dan Sofiyatul Fikliyah. “Alhamdulillah, kami sangat bahagia, bisa berhaji,” kata Sofiyatul.
Sebelumnya diberitakan, penghapal Alquran (hafizh) cilik hingga keluarga atlet bulu tangkis nasional ikut dalam rombongan haji Dewan Masjid Indonesia (DMI) ke Tanah Suci, untuk menunaikan ibadah haji. Rombongan jamaah haji khusus DMI sebanyak 37 orang. Di dalamnya terdapat tujuh orang yang mendapatkan hadiah dari ketua umum dan ketua harian DMI Pusat.
Ketujuh orang tersebut adalah Zahra Fuaida (Aida, 10 tahun), juara pertama lomba menghapal Alquran (hafizh) cilik Indonesia tahun 2018. Ia hafizh 20 juz. “Aida mendapatkam hadiah berangkat menunaikan ibadah haji bersama kedua orangtuanya, Lukman Hakim Dasuki dan Sofiyatul Fikliyah,” kata pimpinan rombongan jemaah haji Dewan Masjid Indonesia, Yadi Jentak, Rabu (14/8).
Berikutnya adalah Asep Permana dan Ibu Yayah Warliyah, orangtua Fajar Alfian - atlit bulutangkis ganda putra Indonesia yang meraih medali emas Asian Games 2018 dan peringkat ke-6 dunia.
“Selanjutnya, Umi Marwawati dan Vivin yang merupakan ibu dan kakak dari Muhammad Rian -- pasangan ganda Fajar Alfian,” papar Yadi Jentak.