Jumat 30 Aug 2019 21:19 WIB

Jamaah Haji Diimbau Taati Aturan Koper Bawaan Saat Pulang

Aturan koper bawaan demi alasan keamanan penerbangan.

Rep: Syahruddin El Fikri/ Red: Nashih Nashrullah
 Petugas maskapai penerbangan mengangkut koper jamaah haji yang akan pulang ke Tanah Air, Kamis (15/8). Dari pemeriksaan, diketahui banyak jamaah haji yang memasukkan air zamzam ke dalam kopernya.
Foto: Muhammad Hafil / Republika
Petugas maskapai penerbangan mengangkut koper jamaah haji yang akan pulang ke Tanah Air, Kamis (15/8). Dari pemeriksaan, diketahui banyak jamaah haji yang memasukkan air zamzam ke dalam kopernya.

IHRAM.CO.ID, MADINAH—Jamaah haji Indonesia diimbau menaati aturan penerbangan, salah satunya dengan mematuhi batas maksimal barang bawaan. 

Hal itu disampaikan Kepala Daker Madinah, Akhmad Jauhari, menjelang shalat Jumat, di Masjid Nabawi, Madinah, Jumat (30/8). 

“Kami meminta kepada jamaah agar dapat mematuhi aturan yang berlaku, khususnya barang bawaan. Jamaah diperbolehkan membawa koper besar, hand bag atau koper kecil, dan tas identitas jamaah. Untuk koper besar yang akan dimasukkan dalam bagasi, maksimal seberat 32 kilogram, dan tas kabin seberat 7 kilogram,” ujar Jauhari.

Dia meminta jamaah tidak memaksakan diri membawa barang-barang lainnya yang melebihi ketentuan yang berlaku. “Risikonya nanti barang-barang yang melebihi batas itu, bisa dikenakan denda, atau pihak maskapai tidak akan mengangkutnya. Khan, kasihan sendiri jamaah,” kata dia.

Karena itu, dia mengimbau jamaah benar-benar menaati aturan, termasuk hanya membawa koper besar, koper kabin, dan tas identitas. “Selebihnya tidak diperkenankan,” tegasnya.

Jauhari mengingatkan jamaah untuk tidak  membawa air zamzam dalam bentuk apapun ke Tanah Air. “Tidak perlu disembunyikan, tidak perlu memaksakan diri membawa zamzam, karena pasti akan ketahuan melalui pemeriksaan x-ray di bandara,” kata dia. 

Selain itu, Jauhari juga mengimbau jamaah untuk tidak membawa barang-barang terlarang serta barang berlebihan. “Jika melebihi ketentuan, misalnya membawa oleh-oleh banyak, sebaiknya dipaketkan saja ke Tanah Air melalui kargo. Silakan, mau berapapun tidak masalah,” kata dia.  

Hal ini berulang kali disampaikan, kata Jauhari, tujuannya agar jamaah tidak merasa dirugikan. “Sudah banyak contohnya, barang bawaan jamaah akhirnya dipaksa ditinggal di bandara. Khan, jamaah sendiri yang mengalami kerugian,” terangnya.

Mengapa hal ini dilarang? Menurut Jauhari, karena setiap jamaah selalu berupaya dan berpikir, paling kalau membawa barang tambahan sedikit tidak apa-apa, misalnya satu kilogram. “Lha, kalau semua jamaah satu kloter yang jumlahnya 450 orang berpikir hal yang sama, berarti akan ada tambahan beban berat di pesawat 450 kg, bisa berbahaya penerbangan,” terangnya.

Jauhari mengingatkan, agar jamaah benar-benar taat aturan tersebut demi keamanan dan keselamatan selama penerbangan.

Hal serupa juga disampaikan awak maskapai Saudia Airlines, Farhan Husein. “Percuma saja jamaah membawa macam-macam, terutama untuk zamzam ke dalam kabin, pasti akan ketahuan,” kata dia, di Sektor 3, di sela-sela penimbangan barang bawaan jamaah, Jumat.

Husein bercerita, bahwa beberapa waktu lalu, gelombang pertama jamaah haji Indonesia yang pulang ke Tanah Air mencoba mengelabui petugas dengan memasukkan zamzam ke dalam koper, akibatnya saat diperiksa x-ray di bandara, akhirnya barangnya ditinggal. 

“Ini sudah ketentuan, penumpang tidak boleh membawa air zamzam ke dalam bagasi atau dimasukkan ke dalam koper,” terangnya.

Hal senada juga disampaikan Adi Mulyadi, bagian warehouse Saudia Airlines. “Kami terpaksa membongkar koper jamaah yang dicurigai atau terperiksa membawa barang terlarang seperti air zamzam. Barang-barang itu ditinggal di gudang dan dampaknya bisa dikembalikan atau tidak, tergantung situasi,” kata dia.

Kalau masih ada isinya, kata Adi, nanti bisa dikirim sepekan kemudian ke Tanah Air, tapi risikonya, bisa sampai ke tangan penumpang, bisa juga tidak. Atas hal ini, ia mengimbau agar jamaah benar-benar menaati aturan penerbangan ini.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement