Rabu 02 Oct 2019 11:58 WIB

Muker Sapuhi Respons Perkembangan Digitalisasi Haji-Umrah

PPIU dan PIHK bisa mengambil peluang dengan berkembangnya bisnis digitalisasi

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Subarkah
Ketua Umum Sarikat Penyelenggara Umrah Haji Indonesia (SAPUHI) - Syam Resfiadi
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum Sarikat Penyelenggara Umrah Haji Indonesia (SAPUHI) - Syam Resfiadi

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Sarikat Penyelenggara Umrah Haji Indonesia (Sapuhi) menggelar Musyawarah Kerja (Muker) Pertama di Palembang Sumatra Selata. Muker yang mengambil tema "HIJRAH II" Digitalisasi Haji dan Umrah digelar sejak tanggal 24-26 September 2019. 

 

Ketua Umum Sapuhi Syam Resfiadi mengatakan, Muker pertama Sapuhi ini membahas bagaimana perkembangan digitalisasi haji dan umrah tidak menjadi acaman bagi setiap Penyelenggara Ibadah Umrah (PPIU) Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK). Akan tetapi PPIU dan PIHK bisa mengambil peluang dengan berkembangnya bisnis digitalisasi.

"Saat ini dengan begitu pesatnya perkembangan teknologi digital informasi mau tidak mau setiap  penyelenggara ibadah umrah dan haji harus dapat menyesuaikan dengan kemajuan teknologi,” kata Syam melalui keterangan tertulisnya kepada Republika, Rabu (25/9).

Maka dari itu kata dia, pada musyawarah pertama ini Sapuhi akan mencoba melakukan digitalisasi haji dan umrah yang dilakukan oleh masing-masing PPIU dan PIHK yang tergabung dalam keanggotaan Sapuhi. “Hal ini agar semakin memudahkan bagi calon jamaah untuk mendapat pelayanan  terbaik dalam upaya mereka menuju rumah Allah baik pada saat melaksanakan ubadah umrah ataupun haji,"katanya.

Syam menyampaikan semua anggota Sapuhi yang terdiri dari 205 PPIU dan PIHK, siap untuk membuat market place dan start up dan menggunakan sistem informasi pengawasan terpadu umroh dan haji (siskopatuh) Kementerian Agama Republik Indonesia demi mempermudah calon jamaah umrah maupun haji.

"Alhamdulillah mayoritas anggota kami sudah menggunakan siskopatuh,” katanya.

Syam menuturkan, Sapuhi telah memberikan pelatihan kepada setiap anggotanya untuk selalu taat menggunakan sistem informasi pengawasan terpadu umroh dan haji (siskopatuh). Pada tahun ini, Sapuhi telah memberikan pelatihan siskopatuh sempai empat kali.

“Di mana siskopatuh masih generasi pertama kita sudah lakukan empat kali training. Insya Allah generasi kedua ini  kami masih menunggu seperti apa aplikasinya  tapi yang jelas menurut ahli IT kita sudah punya aplikasi yang tidak dapat di retas sehingga aplikasi ini  sangat memperhatikan calon jamaah," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement