Ahad 27 Oct 2019 22:50 WIB

FKUI Luncurkan Panduan Kesehatan Haji Khusus Penerbangan

Panduan ini memudahkan identifikasi istithaah haji.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Nashih Nashrullah
Sejumlah jamaah calon haji kloter pertama Embarkasi Aceh antre naik ke pesawat udara di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Aceh, Sabtu (20/7/2019).
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Sejumlah jamaah calon haji kloter pertama Embarkasi Aceh antre naik ke pesawat udara di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Aceh, Sabtu (20/7/2019).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Kedokteran Penerbangan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) melalui Tim Pengabdian Masyarakat Program Studi Kedokteran Penerbangan FKUI meluncurkan buku Kesehatan Haji Kedokteran Penerbangan sebagai panduan dasar dalam meningkatkan keamanan dan keselamatan terbang para calon jamaah haji. 

Sebanyak 50 dokter spesialis kedokteran penerbangan se-Indonesia hadir dalam kegiatan yang bertajuk “Sosialisasi Pedoman Kesehatan Haji.” Acara yang terselenggara atas kerja sama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Penerbangan Indonesia (PERDOSPI) ini berlangsung pada Sabtu (26/10) di Park Hotel, Cawang, Jakarta.

Baca Juga

Rangkaian kegiatan terdiri atas sosialisasi pedoman kesehatan haji serta panduan penggunaan aplikasi inovatif bernama “Fit To Fly” karya Tim Pengmas FKUI yang diketuai dr Ferdi Afian merupakan aplikasi berbasis teknologi untuk melaporkan kesehatan secara  mandiri yang dapat digunakan oleh jamaah haji serta diharapkan dapat mempermudah tim medis untuk mencatat dan mengevaluasi kelaikan terbang para calon jamaah haji.

Ferdi mengatakan pada Maret 2019, sosialisasi serta penyuluhan aplikasi Fit to Fly diberikan kepada calon jamaah haji. Lalu pada bulan ini, digagas pertemuan yang ditargetkan kepada para tenaga kesehatan, yaitu para dokter spesialis kedokteran penerbangan.

"Peranan dokter spesialis kedokteran penerbangan terletak pada tahap terakhir seleksi kesehatan, yaitu penentukan kelaikan terbang yang dilakukan sebelum melakukan penerbangan," katanya dalam siaran pers, Ahad (27/10).

Berikutnya, pada November 2019, ia menyebut akan melakukan sosialisasi kembali kepada kelompok Bimbingan Ibadah Haji  atau KBIH di kota Mataram. 

Buku panduan karya dr Ferdi dan tim dapat digunakan untuk membantu penilaian kelaikan terbang dalam pemeriksaan calon Jamaah haji. Gagasan yang dijalankan oleh tim Pengmas FKUI didasarkan atas data Jumlah jamaah haji Indonesia merupakan angka yang terbilang besar di Asia.

"Sebut saja, pada 2019, berdasarkan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Kesehatan  (Siskohatkes), terdapat 215.368 Jamaah haji yang lulus seleksi kesehatan sehingga dapat berangkat untuk melakukan ibadah di tanah suci Makkah," ujarnya.

Pemerintah telah mengatur di dalam peraturan pemerintah mengenai  Istita’ah Haji yang tertuang dalam PERMENKES No 15 tahun 2016 bahwa terdapat pemeriksaan kesehatan bertahap untuk seluruh calon Jamaah haji di Indonesia.

Buku serta Fit to Fly sebagai aplikasi yang ramah pengguna karya Tim Pengmas FKUI ini merupakan pengamalan ilmu dan teknologi kedokteran penerbangan bagi masyarakat. Diharapkan, aksi nyata tersebut dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada para calon Jamaah haji di Indonesia.

“Kami juga berharap, terobosan yang kami gagas ini mampu mendukung pemerintah dan penyelenggara penerbangan lainnya dalam upaya  melakukan penilaian istitha’ah kesehatan haji terkait kelaikan terbang," sebut Ferdi.  

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement