Jumat 15 Nov 2019 10:00 WIB

Kemenag akan Tambah Konsumsi di Makkah Haji Tahun Depan

Penambahan konsumsi bagian peningkatan layanan haji.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Nashih Nashrullah
Juru masak sedang memasak tempe dan tahu bacem serta masakan Indonesia lainnya di dapur perusahaan katering Ahla Zad di kawasan Zaidi, Makkah, Jumat (19/7). Masakan Indonesia ini dimasak oleh juru masak asal Indonesia dan masakannya akan dinikmati oleh jamaah haji asal embarkasi Solo di Hotel Kiswah, kawasan Jarwal.
Foto: Republika/Muhammad Hafil
Juru masak sedang memasak tempe dan tahu bacem serta masakan Indonesia lainnya di dapur perusahaan katering Ahla Zad di kawasan Zaidi, Makkah, Jumat (19/7). Masakan Indonesia ini dimasak oleh juru masak asal Indonesia dan masakannya akan dinikmati oleh jamaah haji asal embarkasi Solo di Hotel Kiswah, kawasan Jarwal.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Agama akan meningkatkan layanan bagi jamaah haji salah satunya menambah kuota makan selama berada di Makkah. 

"Salah satu yang kita usahakan adalah penyediaan konsumsi selama waktu peak season di Makkah," kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Nizar Ali, dalam keterangannya kepada Republika.co.id di Jakarta, Jumat (15/11).  

Baca Juga

Sebelumnya, konsumsi jamaah di Makkah hanya diberikan sebanyak 40 kali. Namun dengan rencana penambahan konsumsi selama peak season tepatnya saat wukuf di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina), maka jamaah akan memperoleh 50 kali makan. 

Khusus untuk lima hari dalam masa wukuf Armina itu, jamaah akan diberikan makanan siap saji. Tentunya pemilihan makanan ini juga tetap diperhatikan kualitasnya. 

Cara ini, menurut Nizar, dilakukan untuk menambah kenyamanan jamaah saat beribadah. Keputusan ini juga diambil karena pihaknya melihat di masa-masa saat konsumsi dihentikan, jamaah malah sedang dalam kondisi sangat membutuhkan asupan gizi untuk persiapan ibadah. 

"Bila kita menyampaikan konsumsi dengan cara biasa dengan mengirimkan makanan dari pihak katering, pasti tidak memungkinkan karena transportasi tidak ada. Maka kita coba berikan makanan siap saji," ujar Nizar. 

Menteri Agama, Fachrul Razi, mendukung hal tersebut. Dia berpesan agar jajarannya menghitung dengan cermat biaya perjalanan ibadah haji yang perlu dikeluarkan oleh tiap jamaah. "Coba upayakan, dengan biaya tetap, tapi kita bisa memberikan peningkatan layanan-layanan haji," kata Menag.

Dia menegaskan, pemerintah berkomitmen terus meningkatkan pelayanan ibadah haji. "Saya mengapresiasi kerja keras seluruh jajaran, sehingga layanan haji setiap tahun selalu ada peningkatan. Namun, meskipun sudah mendapat predikat sangat memuaskan, kita harus terus berupaya untuk meningkatkan layanan bagi jamaah haji Indonesia," ujar Menag.

Selain layanan konsumsi, dia juga menyoroti penyediaan fasilitas fast track. Jika dalam pelaksanaan haji tahun lalu baru satu embarkasi yang mendapatkan fasilitas tersebut, dia mengajak jajaran kemenag untuk mengupayakan minimal empat embarkasi terbesar juga dapat menikmati fasilitas ini.  

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement