Ahad 01 Dec 2019 17:21 WIB

IPHI akan Bangun Pabrik Pangan di 10 Daerah

Pabrik pangan untuk memenuhi kebutuhan alumni haji dan calon jamaah haji.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Suasan saat acara Rakernas Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia di Gedung Nusantara V, komplek DPR MPR,  Senayan, Jakarta, Sabtu (30/11).
Foto: Thoudy Badai_Republika
Suasan saat acara Rakernas Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia di Gedung Nusantara V, komplek DPR MPR, Senayan, Jakarta, Sabtu (30/11).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) akan mengembangkan bisnis pangan di 10 daerah. Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Ismed Hasan Putro mengatakan bakal membangun pabrik pangan di masing-masing 10 daerah itu.

Ismed menuturkan, pabrik yang dibangun misalnya pabrik beras, gula, garam, teh, kopi, dan air mineral. "Ini untuk mendukung kebutuhan pangan alumni haji dan calon jamaah haji yang sudah menjadi anggota dari IPHI," ucapnya kepada Republika.co.id, Ahad (1/12).

Baca Juga

Lokasi pembangunan pabrik yaitu Bogor, Cirebon, Sukabumi, Ungaran, Klaten, Batu, Mojokerto, Lampung, Medan, dan Gorontalo. Lebih banyaknya pabrik di Jawa Barat karena besarnya jumlah jamaah haji dari sana dan juga sekaligus untuk memenuhi kebutuhan pangan di daerah Jabodetabek.

"Ungaran untuk memenuhi kebutuhan pangan di Semarang, Klaten untuk Yogyakarta, Batu untuk Malang, dan Mojokerto untuk Surabaya," tutur dia.

 

Ke-10 daerah itu adalah proyek percontohan yang dianggap mempunyai potensi besar secara bisnis dan sumber dayanya. Pabrik pangan yang dibangun akan disesuaikan dengan potensi sumber daya pada daerah tersebut. Misalnya air mineral, tentu tidak semua daerah bisa didirikan pabrik air mineral.

"Tidak semua daerah punya sumber air bagus, nah itu dipilih dulu dari 10 itu. Termasuk juga beras, kita pilih karena tidak semua daerah memiliki sumber daya beras yang cukup. Setelah itu nanti kita tambah lagi," ujar dia.

Ismed berharap pembangunan pabrik ini bisa mendukung alumni dan calon jamaah haji serta membantu pemerintah mengendalikan inflasi di masing-masing daerah terkait fluktuasi harga pangan, terutama pada sembilam bahan pokok.

"Kita ingin berkontribusi pada masing-masing pemerintah daerah untuk mengendalikan harga terkait dengan kebutuhan pokok ini," jelasnya.

Alasan mengapa sektor pangan ini mendapat sorotan lebih dari IPHI, terang Ismed, karena pangan adalah kebutuhan dasar yang tentu harus dipenuhi. Sehingga IPHI memutuskan untuk mengembangkan bisnis di sektor pangan.

"Kita tidak boleh membebankan ini semua hanya kepada pemerintah. Masyarakat bersama pemerintah harus bangkit untuk mendukung dan menjaga pengendalian harga dan inflasi kita," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement