IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) yang berlokasi di Kertajati, Kabupaten Majalengka sebagai embarkasi dan debarkasi haji pada Selasa (7/1). Surat keputusan menteri agama (menag) tentang penetapan BIJB sebagai embarkasi dan debarkasi haji diserahkan Menang Fachrul Razi kepada Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.
Dengan penetapan ini, jamaah haji Jawa Barat yang awalnya berangkat ke Arab Saudi dari Bandara Soekarno Hatta mulai tahun ini akan melalui BIJB Kertajati. Saat pulang dari Arab Saudi, mereka juga akan mendarat di BIJB Kertajati. Sebagaimana diketahui kuota haji Jawa Barat sebanyak 38.852 orang dan terbagi dalam 97 kelompok terbang (kloter).
"Seluruh jamaah haji asal Provinsi Jawa Barat akan diberangkatkan dari Asrama Haji Embarkasi Bekasi, setelah seluruh rangkaian proses Customs, Immigration and Quarantine (CIQ) serta layanan satu atap lainnya selesai dilaksanakan di asrama Haji Embarkasi Bekasi," kata Fachrul melalui pesan tertulis kepada Republika, Selasa (7/1).
Menag menyampaikan, dari Asrama Haji Embarkasi Bekasi mereka akan diberangkatkan dengan bus menuju BIJB Kertajati. Menag menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya meningkatkan layanan bagi jamaah haji Indonesia. Kehadiran embarkasi dan debarkasi haji BIJB Kertajati ini diharapkan akan menambah kenyamanan bagi jamaah haji Jawa Barat.
"Kami ingin tahun ini ada pilot project percepatan proses imigrasi saat kepulangan jamaah. Jika memungkinkan akan dilakukan di Jeddah atau saat di pesawat sehingga ketika tiba di Tanah Air, jamaah bisa langsung pulang, kami berharap itu bisa dilakukan juga di Kertajati untuk pilot proyeknya," ujarnya.
Sebelumnya, menag bersama rombongan berkunjung ke BIJB Kertajati dengan mengendarai bus. Mereka berangkat jam 07.50 WIB menuju Kertajati untuk mengetahui kondisi jalan dan estimasi waktu tempuh dari Asrama Haji Bekasi menuju BIJB. Menag bersama rombongan tiba di bandara jam 09.40 WIB melalui pintu keberangkatan internasional.
"Jalanan sudah bagus, ada beberapa tempat yang masih perlu diperluas tapi secara umum sudah bagus," jelasnya.
Selanjutnya menag menerima penjelasan dari Kepala BIJB Kertajati, Ibut. Perwakilan Angkasa Pura II ini menjelaskan alur keberangkatan dan kedatangan jamaah haji. Saat keberangkatan, proses imigrasi sudah dilakukan di asrama haji Bekasi. Sehingga saat tiba di BIJB hanya dilakukan pengecekan boarding pass dan pasport jamaah, selanjutnya langsung menuju pesawat.
Sementara saat kedatangan dari Arab Saudi, jamaah akan melakukan proses imigrasi dan pengecekan suhu di BIJB. Setelah itu, jamaah naik bus untuk diantar menuju asrama haji Bekasi. Ibut menambahkan bahwa secara umum BIJB siap sebagai embarkasi dan debarkasi haji. "Tim Saudi Airlines sudah datang untuk berdiskusi dan sudah tidak ada masalah," ujarnya.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Nizar Ali menambahkan, tahun ini pihaknya akan membangun asrama haji di Indramayu. Dia berharap pemerintah daerah bisa ikut membantu dengan membangun masjid di sana. "Terima kasih kepada pemerintah daerah, pemerintah daerah berjanji bangun masjid di asrama haji Indramayu," katanya.
Kepada pengelola BIJB Kertajati, Nizar mengingatkan bahwa akhir Januari 2020, General Authority of Civil Aviation Arab Saudi akan melakukan survei. Nizar berharap pemerintah provinsi, Dirjen Perhubungan Udara, Otoritas PT Angkasa Pura II, dan Kepala BIJB Kertajati dapat memberikan penjelasan dengan baik terkait kesiapan BIJB Kertajati sebagai Bandara Penerbangan Haji Tahun 2020.
Di tempat yang sama, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum menyampaikan terima kasih atas adanya kepastian dari menteri agama tentang pemanfaatan BIJB sebagai embarkasi dan debarkasi haji. Menurutnya hal itu sudah lama diharapkan masyarakat Jawa Barat.
UU juga berharap BIJB Kertajati bisa dimaksimalkan untuk pemberangkatan umrah masyarakat Jawa Barat. "Fasilitas di sini sudah memadai, tapi belum bisa dimanfaatkan maksimal, Insya Allah dengan keputusan ini, BIJB lebih manfaat untuk agama dan negara," ujarnya.
Sebelumnya, Kakanwil Kementerian Agama Jawa Barat, Bukhori menjelaskan proses pemberangkatan jamaah haji Jawa Barat. Sebelum diberangkatkan ke Bandara Kertajati, jamaah akan menginap di asrama haji Bekasi. Di asrama haji mereka akan diberi gelang identitas, paspor, dan uang saku (living cost) jamaah sebesar SAR 1.500.
Juga akan dilakukan pemeriksaan kesehatan jamaah, x-ray, boarding, dan proses imigrasi juga dilakukan di asrama haji. "Sesuai jadwal yang telah ditetapkan, jamaah kemudian diberangkatkan dengan bus dari asrama haji menuju Bandara Kertajati dengan estimasi waktu tempuh 3-4 jam," jelasnya.