Rabu 26 Feb 2020 23:17 WIB

6.028 Pelamar Haji Tamil Nadu India Tunggu Konfirmasi

Pelamar termasuk di antaranya tujuh bayi, dengan kuota 3.736 orang untuk Tamil Nadu.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Jamaah calon haji India
Foto: indianexpress
Jamaah calon haji India

IHRAM.CO.ID,NEW DELHI -- Ketua Menteri Tamil Nadu, Edappadi K.Palaniswami meminta Perdana Menteri India Narendra Modi untuk menginstruksikan kepada Kementerian Urusan Minoritas mengonfirmasi semua 6.028 aplikasi haji yang diterima di negara bagian tersebut.

Dikutip di Dailypioneer, dalam sebuah keterangan tertulis yang disebar pada Selasa (25/2), Palaniswami mengatakan Komite Haji Negara Tamil Nadu telah menerima 6.028 aplikasi untuk Haji 2020. Termasuk di antaranya tujuh bayi, dengan kuota 3.736 orang yang dialokasikan untuk Tamil Nadu oleh Komite Haji India.

"Saya meminta anda, Tuan, untuk menginstruksikan Kementerian Urusan Minoritas untuk mengkonfirmasi semua 6.028 aplikasi haji yang direkomendasikan oleh Komite Haji negara bagian Tamil Nadu untuk Haji 2020," kata Palaniswami dikutip di Dailypioneer, Rabu (26/2).

Ia juga menyebut para jamaah haji yang tersisa berharap semua aplikasi mereka mendapatkan konfirmasi untuk perjalanan ibadah haji 2020.

Para jamaah asal Tamil Nadu berharap ada kuota kosong di beberapa negara bagian mengingat sebelumnya kuota tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik. Ada berbagai alasan mengapa ada banyak kuota kosong, salah satunya pembatalan keberangkatan.

Untuk tahun 2020, lebih dari 178 ribu umat Muslim India menunggu untuk diberangkat kan haji. Jumlah ini termasuk 1.770 Muslim perempuan yang berpergian dalam kelompok berjumlah empat orang tanpa mahram atau pendamping sah pria. Di tahun 2019, 2.340 wanita di atas usia 45 tahun dalam kelompok pergi haji tanpa pendamping pria.

Adapun penyelenggaraan haji 2020 di India akan menjadi kali pertama di mana semua proses, mulai dari aplikasi atau pendaftaran, visa, hingga catatan kesehatan, penandaan bagasi, dan pembaruan akomodasi, akan dilaksanakan secara daring.

Dikutip di TimesofIndia, proses aplikasi untuk Haji 2020 sendiri telah berakhir pada 5 Desember 2019. Dari aplikasi yang diterima hingga 30 November, ada pendaftar daring sekitar 15.000 dari Jammu dan Kashmir.

'E-MASIHA' atau Sistem Bantuan E-Medis untuk Jamaah haji India di Luar Negeri akan membantu menciptakan dan memelihara basis data kesehatan para jamaah India bersama dengan para resep, perawatan medis, dan mendapatkan obat-obatan. Dengan fasilitas online ini, umat muslim yang pergi haji tidak perlu membawa catatan medis mereka.

Adapun setelah penandatanganan nota kesepahaman dengan Arab Saudi, Menteri Urusan Minoritas India Mukhtar Abbas Naqvi mengatakan mereka mengharapkan 200.000 masyarakat muslim India bisa melaksanakan haji 2020. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement