REPUBLIKA.CO.ID, Multazam merupakan nama titik lokasi yang terdapat antara Hajar Aswad (batu hitam) dan pintu Ka'bah. Letaknya di kaki atau di pinggir luar salah satu sudut Ka'bah.
Multazam diyakini sebagai salah satu tempat yang mustajab (makbul) untuk memanjatkan dia kepada Allah SWT.
Mengutip Ensiklopedi Islam terbitan PT Ichtiar Baru Van Hoeve Jakarta, hal ini didasarkan pada hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan Al Baihaki dari Ibnu Abbas yang artinya: ''Antara Rukun Aswad (sudut tempat terdapatnya Hajar Aswad) dan pintu Ka'bah disebut Multazam. Tidak ada orang yang minta sesuatu di Multazam melainkan Allah mengabulkan permintaan itu.''
Ada pula hadis lain yang diriwayatkan Abu Dawud dan Ibnu Majah dari Amru bin Syu'aib dari bapaknya, dari kakeknya. Amru melihat Rasulullah SAW mendekapkan wajah dan dadanya di Multazam sambil memanjatkan doa.
Oleh karena itu ada yang berpendapat, tembok antara Rukun Aswad dan pintu itulah yang disebut Multazam.
Berdoa di Multazam biasanya dilakukan setiap selesai melakukan thawaf. Karena merupakan tempat yang mustajab (makbul), maka yang dipanjatkan di sana adalah doa prioritas; biasanya isi doa sudah sudah direncanakan sejak dari rumah. Misalnya doa mohon ampunan, doa diberikan kekuatan iman, doa sehat lahir dan batin, doa minta anak bagi pasangan yang belum dikarunia anak, doa minta jodoh dan doa minta usaha maju. Di sana orang benar-benar mencurahkan segala permohonannya kepada Allah SWT. Banyak yang berdoa dengan air mata bercucuran.