REPUBLIKA.CO.ID, Dubai mengumumkan bahwa semua restoran, kafe, kafetaria, kedai kopi, dan perusahaan layanan makanan di kota itu akan tutup selama dua minggu mulai hari ini, Senin, 23 Maret. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk memerangi pandemi virus corona yang sedang berlangsung.
Seperti dilansir alarabiya.net, kabar itu menyusul pengumuman Senin pagi bahwa semua restoran di UEA akan tutup mulai Rabu depan. Dan ini sebagai bagian dari penutupan umum semua mal, pusat perbelanjaan, pusat komersial, dan pasar terbuka kecuali untuk pasar ikan, sayuran dan daging.
"Restoran dan kafe di hotel dan apartemen hotel hanya melayani tamu, dan layanan pengiriman makanan dan transportasi dikecualikan dari penutupan," bunyi pernyataan itu.
Langkah-langkah terbaru adalah upaya terbaru untuk membatasi kontak manusia ke manusia di UEA. Ini merupakan cara utama penyebaran virus Corona yang mematikan, yang secara resmi dikenal sebagai Covid-19.
UEA pertama kali memperkenalkan langkah-langkah pada Februari, ketika mengumumkan langkah-langkah termasuk menghentikan penerbangan ke Iran, negara yang telah menjadi pusat wabah di Timur Tengah. Semua penerbangan ke dan dari UEA sekarang akan ditangguhkan mulai hari Rabu.
Sejak itu, telah mengumumkan penutupan sekolah untuk periode empat minggu dan sejumlah fasilitas hiburan dan rekreasi termasuk bar, pantai, pusat kebugaran, dan situs wisata.
Pihak berwenang telah mulai menegakkan beberapa larangan. Di Dubai, pemerintah menutup sembilan kafe shisha karena melanggar perintah untuk menutup. Pada hari Ahad lalu, polisi Dubai menangkap seorang warga Eropa karena menolak meninggalkan pantai.
Pertarungan ekonomi
Ketika pandemi coronavirus terus menyebar, dan pihak berwenang bereaksi dengan menutup bisnis dan menutup perbatasan. Para analis pun sudah mulai membunyikan alarm bahwa coronavirus akan menyebabkan resesi ekonomi, yang dapat membunuh lebih banyak orang daripada virus.
Pemerintah UEA telah merespons dengan membuka pundi-pundi yang cukup besar untuk membantu perekonomian dan mereka yang terkena dampak. Pada 14 Maret, Bank Sentral UEA mengumumkan skema dukungan ekonomi 100 miliar dirham ($ 27,2 miliar) untuk mendukung sistem perbankan negara itu. Dua hari sebelumnya, Dubai mengumumkan paket yang lebih kecil yakni senilai 1,5 miliar dirham untuk bisnis.
Perusahaan pemeringkat kredit Moody's Investors Service mengatakan kemudian bahwa paket bank sentral akan "melunakkan pengaruh corona virus 'terhadap ekonomi dan bank."
Pada hari Ahad lalu, UEA menyetujui tambahan 16 miliar dirham, yang telah membawa total paket stimulus ekonomi menjadi 126 miliar dirham di negara itu. Hal tersebut menurut Tweet dari Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum, wakil presiden dan perdana menteri UAE sekaligus penguasa Emirat Dubai.