REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi, Mohammed Saleh bin Taher Benten melakukan wawancara terkait status umrah dan haji dalam tanggapan perihal virus corona atau Covid-19.
"Kementerian sangat ingin mengembalikan semua uang kepada orang-orang yang sudah memesan, orang-orang yang mendapat visa dan berencana untuk umrah, tetapi mereka tidak bisa datang. Jadi saya mengonfirmasi semua dana dikembalikan," kata Mohammed Saleh, ketika ditanya terkait komunikasi dengan agen-agen eksternal perihal visa dikutip dari Haramain Info, Rabu (1/4).
Ia melanjutkan, pada dasarnya kerajaan Arab Saudi sepenuhnya siap melayani jamaah dalam situasi apa pun. Akan tetapi kali ini yang dihadapi pandemi corona dianggap begitu berbeda, ini terjadi di seluruh belahan dunia.
"Kerajaan sepenuhnya siap memberikan keselamatan bagi umat Islam, karena itu kami telah meminta semua Muslim di seluruh dunia tidak terburu-buru dan menunggu sampai visinya jelas," ucapnya.
Sebelumnya pada awal Maret, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah menyatakan akan mengembalikan segala biaya jamaah umrah yang gagal berangkat. Biaya komponen umrah itu mulai dari biaya layanan jamaah seperti visa dan biaya lainnya ke Masjid Nabawi.
Hingga kini, Arab Saudi untuk sementara masih akan menangguhkan izin masuk ke negaranya bagi setiap orang dari luar negeri, baik untuk jamaah umrah maupun turis. Bahkan, Saudi juga telah menangguhkan masuknya pemegang visa bagi turis.